CILACAP JATENG, Suara Jelata – Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Lingkungan Hidup bersama menggelar acara Aksi Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Sinergi Bank Sampah di Kabupaten Cilacap. Kegiatan dilakukan bersama dengan PT Pertamina Lubricants bersama dengan PT Pertamina Lubricants bertempat di Pendopo Wijaya Kusuma Cakti, Sabtu (24/12/2022).
Manager Production Unit Cilacap PT Pertamina Lubricants Prasetiyo Budi menjelaskan bahwa Program Kampung Iklim merupakan salah satu program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) PT Pertamina Lubricants.
Pihaknya menggelar acara ini sebagai bentuk mitigasi terhadap perubahan iklim dengan bekerjasama dengan Bank Sampah di Kabupaten Cilacap. Untuk mengolah sampah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis.
Kegiatan diisi dengan seminar bertema “Sadar Iklim dan Peningkatan Kapabilitas Pengurus Bank Sampah dan Pelatihan Kerajinan Gratis”. Acara ini diharapkan memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan iklim yang terjadi.
“Ini merupakan gerakan aksi mitigasi perubahan iklim yang memang terjadi secara global. Jadi kami bekerja sama dengan DLH dan Perbanusa (Perkumpulan Pengelola Bank Sampah Nusantara) yang ada di Kabupaten Cilacap. Tujuannya yang utama agar perubahan iklim yang terjadi bisa kita mitigasi dampaknya dengan pengolahan sampah menjadi produk kerajinan dan tepat guna,” jelas Prasetiyo.
Setidaknya ada 30 Bank Sampah di Kabupaten Cilacap yang turut berpartisipasi dalam acara ini. Terdapat juga stand-stand dari Bank Sampah yang memamerkan Prasetiyo. Seperti kerajinan dari plastik, inovasi-inovasi dari barang bekas dan lainnya.
Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengatakan sampah di Kabupaten Cilacap mencapai 943 ton per hari dan baru 741 ton sampah yang terkelola. Yunita berharap semua sampah di Kabupaten Cilacap bisa terkelola dengan baik agar perubahan iklim yang terjadi bisa dimitigasi.
“Kita harus menyadari, masing-masing orang menjadi penyumbang sampah setiap harinya. Saya berharap dengan adanya aksi ini bersama dengan Perbanusa, sampah yang 202 ton ini, yang belum terkelola bisa dikelola dengan baik,” harapnya. (Agus)