Kota Ternate – Sebagai salah satu perusahaan eksportir perikanan yang ada di Maluku Utara, CV. Mitra Tuna Mandiri (MTM) saat ini telah berusaha mengembangkan sayap bisnisnya ke pangsa pasar manca negara.
Memiliki produk ekspor perikanan jenis Tuna loin, perusahaan ini telah memiliki ijin bahkan memenuhi standardisasi Hazzard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Setelah proses opening di bulan April 2022,MTM membuat Memorandum of Understanding dalam bentuk kerjasama ekspor dengan negara tujuan Thailand. Beberapa negara selain Thailand yang siap berinvestasi dengan perusahaan tersebut adalah Vietnam dan United State Amerika. Dua negara yang disebutkan ini, pihak perusahaan lagi menunggu nomor register untuk aktifitas ekspor.
Ditemui awak media, (12/1/2023), Direktur CV. Mitra Tuna Mandiri, Anas Budintara, ST mengungkapkan, potensi luas laut Maluku Utara yang sangat signifikan sekitar 75 persen ketimbang luas daratannya. Dari potensi luas laut tersebut, tersimpan pula potensi sumber daya perikanan yang melimpah. Namun menurut Anas, pemanfaatannya belum maksimal.
Dengan potensi tersebut, perlu harus didukung dengan kebijakan Pemda yang pro investasi. Sebagai putra daerah Maluku Utara, Anas punya keterpanggilan sebagai wujud sense of responsibility terhadap potensi sumber daya perikanan daerahnya.
Pada konteks yang lebih luas, untuk efektivitas kegiatan investasi perikanan di Maluku Utara, menurut Anas, Pemda harus memberi akses kemudahan seperti halnya perizinan, jaminan keamanan, biaya operasional, pengurusan pajak termasuk prasarana pelabuhan yang memiliki ketersediaan kontainer 40 feet guna mendukung investasi.
Saat ini capacity kontainer yang ada di pelabuhan A. Yani Ternate baru mencapai 40 feet. Kontainer dengan capacity tersebut sangat diperlukan untuk efektivitas ekspor. Selain efisiensi budget, quality dan quantity produk kita lebih meningkat dan terjamin aman, bahkan time line-nya lebih efisien ” jelas Anas.
Pihaknya mengaku, untuk hal tersebut telah disampaikan ke pihak otoritas pelabuhan yakni PT. Pelindo Regional 4 Cabang Ternate. Lagi – lagi menurutnya, terkait eksekusi kebijakan tersebut ada di Pemkot Ternate.
Perusahaan industri perikanan yang telah melakukan aktifitas ekspor sebanyak 25 kontainer lebih, terhitung sejak opening di april 2022 kemarin. Saat ini pula, MTM terus melakukan ekspansi pembelian hasil tangkapan nelayan di hampir semua Kabupaten/Kota dalam wilayah Maluku Utara. Tidak terbatas transaksi pembelian, MTM juga turut memberi manfaat kesejahteraan kepada nelayan. Hal ini tercermin dari kesepakatan harga pembelian yang jelas – jelas tidak merugikan nelayan.
Seiring berjalannya waktu, negara – negara konsumen seperti USA, saat ini memberlakukan standardisasi quality ekspor termasuk ekspor perikanan. Anas menyebutkan, USA atau Amerika saat ini bisa mengimpor produk dari negara – negara pengekspor/perusahaan eksportir yang harus punya lisensi dalam bentuk sertifikat yang dikeluarkan oleh AP2HI dan MDPI.
” Untuk kebijakan tersebut, quality control CV MTM tetap maksimal. Kita juga tetap mempertahankan gread ‘A’ untuk produk ekspor kita ” pungkasnya.
Sekalipun negara konsumen seperti USA memberlakukan syarat yang ketat, namun disisi lain negara tersebut memiliki sensitivitas sosial yang tinggi dalam membantu pengembangan industri perikanan. Seperti yang dilakukan ANOVA, perusahaan milik Amerika Serikat yang berinvestasi dibidang perikanan. Support ANOVA bukan hanya untuk perusahaan eksportir seperti MTM, tapi juga untuk nelayan – nelayan lokal. Perusahaan tersebut menurutnya, tidak berpikir semata meraup keuntungan finansial.
” Apa yang dibuat ANOVA setidaknya bisa menginspirasi Pemda untuk mengagregasi kepentingan industri perikanan di Maluku Utara ” tandasnya.