NewsPENDIDIKAN

Dosen UMSi Laksanakan PkM, Pelatihan Kader Mubaliq Muhammadiyah

×

Dosen UMSi Laksanakan PkM, Pelatihan Kader Mubaliq Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini

Sinjai, Suara Jelata—Dosen Universitas Muhammadiyah Sinjai melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dengan kegiatan Pelatihan Keder Mubaligh Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang Muhammadiyah kecamatan Sinjai Utara kabupaten Sinjai.

Dalam laporan Ketua Tim Pelaksana PkM Syamsuddin, S.Sos., M.Si., kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari yang di ikuti 30 peserta dari Organisasi Otonom Muhammadiyah, Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Kec. Sinjai Utara.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Adapun materi dan narasumber pada kegiatan ini sebagai berikut, Moderasi Beragama (Dr. Mochamat Nurdin, S.IP., M.A), Komunikasi dan Retorika Berdakwah (Basri Ali, S.Pd.I., M.Pd.), Metode dan Komitmen Berdakwah (Ust. Abu Dzar, S.Ag).

Setelah kegiatan ini, dilanjutkan dengan pembentukan korps mubaligh Muhammadiyah untuk memberikan kemudahan komunikasi kepada mubaligh dan dilakukan pendampingan serta membimbing Peserta atau mubaligh baru sampai siap bertugas.

Mubaligh nantinya akan dipersiapkan di desa atau kecamatan yang ada di kabupaten Sinjai, apalagi menjelang bulan Ramadhan tentunya di Pelosok Desa sangat membutuhkan mubaligh untuk menambah wawasan keagamaan dan mendapatkan pencerahan dari mubaligh tersebut.

Ketua Pimpinan cabang Muhammadiyah kec. Sinjai Utara (Basri Ali, S.Pd.I., M.Pd.) membuka Pelatihan kader Mubaligh Muhammadiyah. Pembukaan kegiatan di gelar di Ruang Pertemuan Universitas Muhammadiyah Sinjai, Sabtu 28 Januari 2023.

Dalam sambutannya, meyakini bahwa para peserta pelatihan tersebut memiliki potensi yang luar biasa.

“Namun saya mengingatkan agar tetap perbanyaklah pengetahuan, karena ketika menjadi seorang mubalig, bukan hanya berbicara tentang Islam, tetapi ada misi yang juga kita bawa yakni misi Muhammadiyah,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Sinjai ayahanda Drs. Zainuddin Fatbang, dalam memberikan amanah pada kegiatan tersebut, mengingatkan agar mubalig berhati-hati dalam berdakwah, hindari perdebatan hanya karena perbedaan fikih.

“Apalagi anda merasa sudah dibekali dengan pemahaman tarjih yang mendalam, kemudian mendebat secara terbuka praktik fikih yang ada di masyarakat,” lanjutnya.

Peserta agar bersikap arif menghadapi perbedaan. “Siapkan mental, ilmu pengetahuan, dan tidak kalah penting adalah bersabar dalam menghadapi persoalan-persoalan masyarakat,” pungkasnya.