KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kota Ternate, Sadik Hamisi, bertekad partainya bisa meraih satu fraksi penuh (5 kursi) di DPRD Kota Ternate pada proses Pemilihan Legislatif (Pileg) nanti.
Statemen Sadik tersebut tidak sekedar angan-angan belaka. PKN menurutnya adalah partai yang lahir dari gagasan orisinil guna menyatukan perbedaan dari Sabang sampai Merauke (Nusantara/Archipelago). Filosofi ‘Nusantara’ ini mengandung makna partai ini adalah milik seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang perbedaan etnik, suku, agama dan golongan.
“PKN hadir di Maluku Utara, spesifiknya Kota Ternate itu memiliki relevansi dengan fakta historis tempo dulu. Bahwa, Maluku Utara (Moloku kie raha) punya andil besar sebagai bagian dari pencetus ‘Nusantara’ bagi eksistensi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya, Sabtu (18/03/2023).
Sosok yang juga memiliki job position sebagai Ketua Umum LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Maluku utara ini menuturkan, sejalan dengan nama besar partai tersebut. Setiap Bacaleg (Bakal Calon Legislatif) harus punya kapasitas intelektual dan integritas di masyarakat.
Parameter yang bisa digunakan untuk mengukur dimensi intelektualitas adalah melalui instrumen wawancara (interview). Melalui tahapan wawancara yang diinisiasi oleh DPC PKN Kota Ternate dengan mengundang akademisi dari UMMU Ternate bakal akan diketahui segi kualitas (quality) Bacaleg. Kualitas Bacaleg ini menurut Sadik, harus berbanding lurus dengan integritas moral, serta integritas keimanan dan ketaqwaan kepada Sang Khalik.
“Ini menjadi parameter penting bagi setiap Bacaleg PKN. Kita menghendaki ke depan caleg terpilih dari PKN benar-benar teruji intelektual, integritas, profesionalisme dan sensitivitas atas beragam permasalahan yang ada di masyarakat. Serta mampu meramu solusi tawar yang representatif,” ujar Sadik.
Putra asli Ternate yang pada Pileg 2024 ini telah mendaftarkan diri masuk bursa Bacaleg DPR-RI , telah banyak “makan garam”. Hal ini ditandai dengan keaktifannya dalam mengadvokasi ragam permasalahan pembangunan.
Di sektor pertambangan, Sadik getol mengadvokasi hak-hak masyarakat terkait CSR yang wajib dibayarkan perusahaan di Kabupaten Halmahera Tengah. Kapasitasnya sebagai Ketum LSM GMBI membuat ia tidak kehilangan spirit juangnya dalam penegakan rule of law. Konsisten untuk berani membongkar dugaan penyelewengan dana Covid-19 di pemerintahan Kota Ternate menunjukkan keistiqamahannya terhadap hak-hak rakyat.
Keterpanggilan moral untuk bersanding di bursa pencalonan anggota DPRI menurutnya adalah semata memperjuangkan hak-hak rakyat Maluku Utara yang tertindas. Negeri yang dirahmati Allah dengan ketersediaan SDA yang melimpah ini, konon dalam fakta riil-nya malah membuat masyarakat menanggung sengsara, jauh dari kata bahagia sejahtera. (Ateng)