BeritaDAERAHPENDIDIKANSosial

Mahasiswa KKN-T UPN “Veteran” Jatim Kelompok 41 Laksanakan Survei UMKM

×

Mahasiswa KKN-T UPN “Veteran” Jatim Kelompok 41 Laksanakan Survei UMKM

Sebarkan artikel ini

BLITAR JATIM, Suara Jelata Mahasiswa Kelompok 41 KKN-T UPN “Veteran” Jawa Timur melakukan survei UMKM di Kelurahan Tanjungsari pada Jumat (17/03/23). Kegiatan akan berakhir pada tanggal 21 April 2023.

Kelompok yang beranggotakan 10 orang ini mengunjungi berbagai UMKM yang ada di Kelurahan Tanjungsari. Survei yang dilakukan oleh kelompok 41 melalui wawancara kepada pemilik UMKM untuk mengulik informasi seputar usaha yang telah dijalankannya. Serta melihat langsung tempat pembuatan atau pengolahan UMKM.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

UPN “Veteran” Jawa Timur telah memberangkatkan sebanyak 917 mahasiswa pada tanggal 16 Maret 2023 ke berbagai daerah yaitu Nganjuk, Jombang, Blitar, Probolinggo, dan Surabaya.

Terdapat beberapa skema yang akan dijalankan oleh mahasiswa KKN-T pada periode 1 tahun 2023 ini yaitu skema kewirausahaan, skema desa wisata, dan skema bebas stunting. Terbagi menjadi 90 kelompok, mahasiswa angkatan tahun 2020 ini siap menjalani KKN-T di berbagai wilayah yang telah ditentukan.

Kelompok 41 menjalankan skema kewirausahaan dan mendapat daerah Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Sebelum mulai membuat program kerja untuk daerah setempat, para anggota kelompok 41 melakukan survei terhadap berbagai UMKM yang ada di kelurahan Tanjungsari. Survei yang dilakukan ini bertujuan untuk mengulik informasi seputar UMKM dan permasalahan yang dihadapinya.

Ketua Kelompok 41, Sihab mengatakan, sebelum berangkat survei, kelompok 41 mengunjungi Kantor Kelurahan Tanjungsari untuk meminta data UMKM.

“Dengan data tersebut dapat terlihat persebaran berbagai UMKM yang ada di Kelurahan Tanjungsari,” kata Sihab, Kamis (23/03/2023).

Dimulai dengan mengunjungi UMKM Bawang Goreng “Murni”, Kendang Pak Antok, Pembibitan Alpukat, Pembuatan Opak Gambir, Pengolahan Susu Kambing Etawa.

Juga proses Produksi Kripik tempe, Pengolahan Pupuk Bokashi, Budidaya Ikan Lele dan Ikan Koi, Kerajinan Bathok Koi, serta Pembibitan Sayur dan Buah Pak Sunardi.

Sihab menjelaskan, hasil dari survei UMKM yang dilakukan oleh kelompok 41 adalah permasalahan yang paling banyak dialami oleh para pelaku UMKM.

“Yaitu tidak memiliki media sosial untuk memasarkan produknya. Selain itu terdapat beberapa UMKM yang juga belum memiliki nama dan izin usaha,” katanya.

Sunardi yang merupakan pemilik UMKM Pembibitan Sayur dan Buah mengatakan bahwa sudah puluhan tahun dirinya memiliki usaha pembibitan sayur dan buah ini. Karena berawal dari hobinya yang suka bertanam.

“Namun, sampai saat ini Pak Sunardi belum mempunyai Media Sosial untuk pemasaran. Dia hanya berjualan secara langsung karena dirinya tidak mau ribet memakai media sosial. Usaha yang dilakukan Pak Sunardi ini juga belum mempunyai merk atau logo serta tidak mempunyai izin usaha,” ungkap Sihab.

Beberapa UMKM juga memiliki permasalahan yang sama seperti Sunardi selaku pembibitan sayur dan buah. Dapat disimpulkan bahwa para pelaku UMKM yang ada di Kelurahan Tanjungsari masih kurang melek teknologi pada bidang pemasaran produk dan juga pentingnya merk serta izin usaha.

Sihab memberi penjelasan bahwa dengan melakukan survei ini, kami mendapat gambaran permasalahan UMKM yang ada di Kelurahan Tanjungsari.

“Sehingga dapat digunakan untuk acuan dalam membuat program kerja selama KKN- T berlangsung,” tutupnya. (Iwan)