BANJARNEGARA JATENG, Suara Jelata – Tim DVI Polda Jateng memastikan Theresia Dewi (47) dan anaknya Okta Ali Abrianto (31) yang dilaporkan hilang sejak Nopember 2021, merupakan korban pembunuhan berantai sang dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet.
Kepastian tersebut, setelah Tim DVI Polda Jateng melakukan pencocokan data dua korban yang dilaporkan oleh keluarganya. Theresia Dewi, cocok dengan data ante mortem serta data foto gigi tanggal dan jam tangan oranye milik korban. Begitu juga dengan sang anak, Okta Ali Abrianto yang hasil pembuktiannya cocok dengan data primer foto gigi gingsul.
Terlebih, dua korban ini dikubur dalam satu lubang oleh tersangka dukun pengganda uang Mbah Slamet.
“Hasil pencocokan, dua korban yang dikubur dalam satu lubang ini adalah ibu dan anak kandung,” kata Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti dalam Konferensi Pers di Banjarnegara, Senin (10/04/2023).
Menurutnya, data-data pendukung yang diserahkan oleh pihak keluarga sangat cocok dengan dua orang ibu dan anak. Tak hanya itu, pihak keluarga yang melaporkan orang hilang juga menemukan beberapa barang milik korban, termasuk jam tangan warna oranye.
Saat ditemukan, dua korban ibu dan anak ini memang sudah tidak utuh dan menyisakan tulang belulang. Namun saat dilakukan pencocokan data, pihak keluarga yang melapor meyakini kalau dua korban itu adalah keluarganya.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa barang bawaan milik korban yang ditemukan, mulai dari jam tangan milik Theresia hingga kunci mobil yang ditemukan pihak kepolisian dari dalam saku celana korban.
Seperti diketahui, Polres Banjarnegara mengungkap pembunuhan berantai sang dukung pengganda uang di Banjarnegara. Tak tanggung-tanggung, dukun ini membantai 12 korban dengan menggunakan racun potasium. Beberapa korban pembunuhan berantai, di antaranya pasangan suami istri asal Lampung. Serta ibu bersama anak kandungnya warga Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. (Agus)