BeritaDAERAHKesenian

Tradisi Bulusan, Budaya Leluhur yang Jadi Ikon Masyarakat Sumber Hadipolo

×

Tradisi Bulusan, Budaya Leluhur yang Jadi Ikon Masyarakat Sumber Hadipolo

Sebarkan artikel ini
Pamflet Tradisi Bulusan Dusun Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. (foto; Sugeng)

KUDUS JATENG, Suara Jelata Tradisi Bulusan merupakan salah satu peringatan tradisional masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Acara tahunan ini biasanya diadakan tujuh hari sesudah Idul Fitri. Perayaan tradisi ini berpusat di Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Selama sempat vakum selama 2 tahun karena  pandemi Covid-19, kini tradisi Bulusan digelar kembali. Acara ini sangat dinatikan masyarakat khususnya di Dusun Sumber, Desa Hadipolo, pasalnya telah menjadi ikon Dusun Sumber .

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Menurut Ketua Panitia, Mursidi, rangkaian Tradisi Bulusan juga menjadi ajang hiburan dan tempat mengais rezeki bagi para pedagang. Aneka acara biasanya juga digelar menyemarakkan tradisi masyarakat Dusun Sumber Desa Hadipolo tersebut.

“Puncak acara nanti pada hari Sabtu tanggal 29 April 2023. Di mana festival kirab budaya Bulusan dimulai pukul 10.00 WIB sampai selesai. Start kirab dimulai dari rumah Bapak Asir (alm) menuju ke arah Ngebol (kolam) tempat persinggahan (Kiai Dudo, seekor bulus yang dikeramatkan-red) di Pendapa Sumber Bulusan,” ujar Mursidi.

Sebelum acara dimulai, lanjut Mursidi, malam harinya diadakan doa bersama (acara Selamatan). Dalam acara ini warga masyarakat memohon kepada Sang Pencipta anugerah keselamatan, kelancaran, dan keberkahan.

“Semoga acara lancar dan sukses. Para pedagang pun juga laris manis dagangannya, dan mendapatkan rizki melimpah,” harapnya.

Koordinator Acara Tradisi Bulusan, Aris, menambahkan bagi para pengunjung dan warga masyarakat sekitar disediakan berbagai macam doorprize. Selain itu juga ada pangung hiburan kesenian Wayang Kulit.

“Pagelaran Wayang Kulit ini menjadi pelengkap Tradisi Bulusan atau Tradisi Kupatan Bulusan,” imbuh Aris.

Sementara di tempat terpisah, Kepala Desa Hadipolo, Sulaiman Slamet menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan Festival Kirab Budaya Bulusan. Karena hal itu turut mendukung  upaya mengangkat sejarah Tradisi Bulusan sekaligus melestarikannya.

“Tradisi Bulusan ini sebagai warisan adat budaya, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang sudah menjadi tradisi warga masyarakat Dusun Sumber. Serta menjaga kearifan lokal sebagai destinasi wisata sejarah dan juga mengangkat ekonomi masyarakat,” ujar lelaki yang akrab disapa Mbah Leman ini. (Sgg)