KUDUS JATENG, Suara Jelata – Pemuda-pemudi warga masyarakat dusun Sumber arak arakan membawa 3 gunungan ketupat dan menampilkan berbagai atraksi kreativitas inovasi di setiap RT. Masing-masing RT mengangkat nilai-nilai luhur tradisi adat budaya Kupatan Bulusan, Sabtu (29/04/2023) Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Kegiatan Festival Kirab Budaya Bulusan diadakan setiap tahunnya pada tanggal 7 Syawal. Sebanyak 9 RT melaksanakan arak-arakan gunungan ketupat menuju ke Pendapa Sumber Bulusan RT 4 RW 5 berjarak sekitar 700 meter.
Kirab ini dilombakan, sehingga masing-masing RT menampilkan kreativitas dalam kirab gunungan ketupat dengan menampilkan kesenian lokal dibalut kreasi yang menarik.
“Masing-masing RT pun berlomba-lomba ingin memenangkan piala bergilir yang sudah diperebutkan selama 12 tahun,” ujar Aris kepada awak media suarajelata.com.
Dikatakan Aris, pemenang lomba atraksi berhak mendapatkan uang pembinaan dengan total Rp 3.000.000. Inovasi setiap RT ini dinilai oleh tim juri yang kita hadirkan dari luar daerah,” terang Aris.
Andi Lukman Ketua RT 8 RW 5 yang mendapat Juara 2 sangat mengapresiasi kegiatan Festival Kirab Budaya Bulusan.
“Festival ini sangat menarik. Tidak hanya bagi kami warga Sumber Desa Hadipolo, namun juga warga dari luar. Terbukti pengunjung acara tahunan ini membludak,” ungkapnya.
Selanjutnya dilaksanakan ritual Bulusan yang didahului dia bersama dipimpin oleh Kiai Sirojudin. Dipanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua diberi kelancaran, kesehatan, rezeki yang halal dan barakah.
Dalam acara ritual Bulusan ini dilakukan memberi pakan bulus, yang dalam bahasa Jawa disebut “makani bulus” dengan kupat lepet. Di mana sang Juru Kunci, Mbah Domo (95) memanggil sang bulus dengan bahasa Jawa Kudusan, “tas, tas do mentas do mentas” (memanggil bulus agar keluar dari dalam air), untuk diberi pakan seperti nasi, telur dan kupat lepet. (Sgg)