Suara Jelata—Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum (PUPR) kembali melaksanakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di kabupaten Trenggalek pada tahun 2023 ini.
Pada kesempatan ini Desa Watuagung terpilih menjadi desa dampingan TFL (Tenaga Fasilitator Lapangan) pada program BSPS di Kabupaten Trenggalek ini.
Terdapat 10 penduduk yang terpilih menjadi penerima bantuan program BSPS di desa ini.
Program BSPS ini dinilai dapat mendorong keswadayaan dan kegotongroyongan masyarakat dalam membangun rumah layak huni.
Dimana tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Bantuan dana yang diberikan pemerintah kepada setiap penerima bantuan adalah sebesar Rp 20 juta.
Dimana sebesar Rp 17,5 juta digunakan untuk pembelian bahan bangunan, sedangkan sisa dana sebesar Rp 2,5 juta digunakan untuk upah tukang.
Dengan sejumlah dana tersebut maka diperlukan keswadayaan dari penerima bantuan agar dapat mewujudkan rumah yang layak huni.
Oleh sebab itu, dengan adanya bantuan ini membuat penerima bantuan di desa Watugaung memiliki semangat untuk memberikan keswadayaannya dalam meningkatkan kualitas rumahnya.
Adapun swadaya yang dikeluarkan oleh penerima bantuan dalam pembangunan rumah seperti hewan ternak, material lama yang dapat digunakan kembali, maupun tabungan yang dimiliki oleh penerima bantuan tersebut.
Selain itu, warga sekitar penerima bantuan juga menujukkan sikap kegotongroyongannya dalam ikut serta membantu proses pembangunan rumah penerima bantuan di desa watuagung.
Beberapa warga disekitar rumah penerima bantuan berpartisipasi dalam berlangsungnya proses pembanguna rumah.
Seperti bergotong royong saat membuat pondasi rumah, memasang bata ringan sebagai tembok, memasang genteng dan masih banyak lagi.
“Program BSPS ini merupakan program yang memiliki banyak manfaat, selain dapat meningkatkan kualitas rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) program ini juga dapat mendorong sikap keswadayaan dan kegotongroyongan masyarakat sekitar” ungkap Adiibah Afifah salah satu Mahasiswa magang di Kementerian PUPR.
