NewsPENDIDIKAN

Kelompok 03 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur Membantu Proses Pengemasan Jamur Tiram pada “Jamur Gotro Pangestu”

×

Kelompok 03 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur Membantu Proses Pengemasan Jamur Tiram pada “Jamur Gotro Pangestu”

Sebarkan artikel ini

Suara Jelata—Pada Desa Kebondalem Kecamatan Bareng terdapat beberapa petani jamur tiram, salah satunya yakni Bu Nurul pemilik usaha budidaya “Jamur Gotro Pangestu” tepatnya di Dusun Plosorejo.

Beliau serta suaminya memulai usaha budidaya jamur sejak tahun 2020 pada masa awal virus COVID-19 hingga sampai saat ini.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Proses pembuatan jamur melalui beberapa tahap seperti fermentasi, sterilisasi, inokulasi, dan inkubasi dimulai dari menumbuhkan bibit sampai dengan panen memakan waktu 30 hari.

Jamur tiram ini dapat bertahan selama 2 hari setelah hari panen dengan suhu ruang.

Melalui reseller yang datang mengambil untuk didistribusikan ke konsumen, Bu Nurul juga mempromosikan dagangannya.

Serta, Jamur Gotro Pangestu memasok bahan untuk UMKM Jamur Crispy yang berada di kawasan Ngoro. Dengan memasang harga Rp 13.000,00/kg jamur tiram dipasarkan.

Tidak hanya menjual saat panen, Jamur Gotro Pangestu juga menjual dalam bentuk baglog jamur dengan harga Rp 2.300/baglog.

Pada kesempatan kali ini, kelompok 03 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur berkesempatan untuk membantu proses pengemasan jamur di Jamur Gotro Pangestu.

Serta, kami juga mendapatkan informasi dari Bu Nurul selaku pemilik UMKM Jamur Gotro Pangestu mengenai hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat jamur tiram. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat jamur tiram:

  1. Derajat Keasaman (pH)
    Budidaya jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH yang mendekati normal yaitu 6,8 – 7,0. Apabila pH terlalu rendah, maka akan menyebabkan pertumbuhan miselium jamur terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menyebabkan kematian pada jamur tiram putih.

Namun apabila pH terlalu tinggi maka dapat menyebabkan sistem metabolisme jamur tidak efektif yang akan berujung pada gagalnya pertumbuhan jamur.

  1. Suhu
    Suhu harus selalu dikontrol dan dijaga untuk mendapatkan pertumbuhan jamur yang baik. Suhu yang diperlukan pada saat inkubasi jamur tiram putih adalah 28 – 30 oC, sementara pada saat pembentukan tubuh buah sampai panen, suhu yang diperlukan berkisar antara 22 – 28 oC.
  2. Kelembaban
    Kelembaban yang diperlukan agar jamur tiram dapat tumbuh dengan baik adalah sekitar 50 – 60 % pada saat inkubasi.

Sedangkan kelembaban pada saat pembentukan tubuh buah berkisar antara 90 – 95%. Apabila kelembaban kurang, maka substrat tanaman akan mengering.

  1. Cahaya
    Pertumbuhan jamur tiram sangat peka terhadap cahaya matahari secara langsung. Cahaya matahari yang terkena jamur secara langsung dapat menyebabkan jamur tersebut layu dan ukurannya pun kecil.

  2. Udara
    Jamur membutuhkan oksigen (O2) yang cukup agar dapat tumbuh dengan optimal. Tubuh buah jamur yang kekurangan oksigen akan mudah layu dan mati. Ventilasi udara pada lokasi penanaman jamur tiram sangat penting untuk menjaga pertukaran udara berjalan dengan baik. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) yang terlalu banyak akan menyebabkan jamur tumbuh abnormal. Konsentrasi karbon dioksida tidak boleh lebih dari 0,02%.