KUDUS JATENG, Suara Jelata – Terkait pemberhentian Dr. Sulistyowati sebagai dosen di Universitas Muria Kudus (UMK) Tim Kuasa Hukum Dr. Sulistyowati berupaya untuk meminta audiensi dan bertemu dengan jajaran Pengurus Yayasan Pembina Universitas Muria Kudus melalui surat resminya.
“Dalam surat, kami berharap adanya audiensi di hari Rabu tanggal 21 Juni 2023. Namun sampai hari H-nya yang kami harap belum juga kami dapat surat resmi balasannya,” jelas Karman Sastro salah satu kuasa hukum Dr. Sulistyowati, Kamis (22/06/2023).
Karman lalu mencoba berkomunikasi melalui WA ke Pengawas Yayasan untuk memastikan atas permohonan audiensi. Namun juga belum ada kejelasannya.
“Setidaknya surat resmi kami bisa dibalas dengan surat resmi pula. Namun sayang jawaban belum ada maka tim kami batal ke Kudus yang artinya audiensi gagal digelar,” jelas Karman.
Terkait batalnya audiensi, tim awak media di bawah naungan organisasi PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) DPC Kudus mencoba meminta keterangan ke Yayasan Universitas Muria Kudus, Kamis (22/06/2023) atas batalnya audiensi.
“Untuk keterangan permasalah mantan WR 1 bisa dengan saya selaku Kuasa Hukum yang pegang dua surat kuasa dari Yayasan dan Rektorat,” kata Yusup menjelaskan saat menerima Tim PJI.
Bahwa pembatalan audiensi bukan dari pihak Yayasan, tetapi dibatalkan hadir oleh pihak Kuasa Hukum mantan WR 1.
“Saya sudah berkomunikasi melalui WA dengan salah satu Tim Kuasa Hukum mantan WR 1, bahwa atas hari yang direncanakan beraudiensi di UMK, Sindhu Arif tidak bisa hadir karena ada acara ke Yogjakarta. Dari penjelasan telpon ini sudah cukup,tidak perlu kami balas suratnya,” jelas Yusup menerangkan.
“Sebenarnya saya sangat senamg bisa beraudiensi dan berbincang bareng dengan mereka apalagi sambil ngopi bersama,” sambung Yusup datar. (Als)
