KUDUS JATENG, Suara Jelata – Ratusan pendemo yang tergabung dalam Gerakan Rangking 1 (Garang) melakukan orasi di depan pagar Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu (23//08/2023).
Namun sebelum massa Garang hadir membanjiri lokasi, seorang warga bernama Sururi Najib mendahului berorasi. Sururi menegaskan bahwa dia bukan dari bagian Garang tetapi saya masyarkat Kudus yang sangat berempati dengan Garang. Empati untuk ikut menyuarakan atas ketidakadilan pejabat yang dianggapnya “berbuat semaunya”.
“Jangan takut dan jangan kendor teriakkan kebenaran. Di sini semua aktifis Kudus yang hadir mendukung Garang. Pelantikan adalah harga mati,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Garang, Teguh, tak henti-hentinya memberikan support membakar semangat para demonstran untuk menolak negoisasi.
“Kami butuh kepastian pelantikan. Jika sampai hari Jumat besuk atas dead line yang di tentukan belum juga ada kepastian, maka kami akan demo dengan masa lebih banyak lagi. Bukan lagi demo di depan pagar Pendopo, tetapi kami akan duduki pendopo.” ucap lantang Teguh dalam orasinya.
Masih di tempat yang sama, salah satu peserta demo, Sukirno, mantan Kades kuwuan Dawe Kudus ikut bersuara demi memperjuangkan istrinya, selaku Sekdes terpilih Sri Yuniarti yang belum dilantik sampai sekarang.
“Jika sampai hari Jumat masih belum ada kepastian pelantikan, maka orang pertama yang akan melaporkan ke Kejaksaan adalah saya,” ucapnya geram.
Sedangkan Kuasa hukum Garang, Sukis Jiwantono, menegaskan sebelumnya pihaknya telah tiga kali mengajukan audiensi ke Bupati Kudus, namun tiga kali pula tidak di temui bupati.
“Maka jangan salahkan bila saat ini kami demo di depan pagar halaman Pendopo Kabupaten,” ujarnya.
Sukis mengungkapkan alasan mereka demo di lokasi itu. Yaitu, karena semua berawal dari Perbup yang dimentahkan sendiri oleh SK Bupati.
“Sedang kita tahu bahwa kedudukan hukum Perbup lebih tinggi dari pada SK tentang penundaan pelantikan. Artinya tidak salah bila kami menduga Bupati Kudus ada apa-apanya,” tukas Sukis. (Als)