MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Dalam rangka meningkatkan kemampuan bela diri sekaligus membina kesehatan fisik personel Polri, Polresta Magelang melaksanakan Ujian Beladiri Polri secara periodik. Pada Semester II Tahun 2023 kali ini digelar di halaman Mapolresta setempat dan diikuti 800 personel, Kamis (07/09/2023) pagi.
Ratusan personel jajaran Polresta Magelang tampak antusias mempraktikkan gerakan-gerakan yang dicontohkan oleh Tim Instruktur. Mulai dari pukulan, tendangan, dan tangkisan serta teknik lainnya.
Kapolresta Magelang KBP Ruruh Wicaksono, S.I.K., S.H., M.H., melalui Inspektur Senior Beladiri Polri Polresta Magelang Kompol Willy Budiyanto, S.H., menyampaikan bahwa secara periodik Polresta Magelang menggelar Ujian Beladiri Polri setiap enam bulan sekali. Bela diri Polri ini dilakukan dengan tujuan agar dapat membekali seluruh anggota Polri dengan kemampuan bela diri dan kondisi fisik yang prima. Sehingga akan mendukung dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, terlebih ketika menghadapi peristiwa kejahatan atau hal-hal yang mengancam harkamtibmas.
“Namun untuk Ujian Beladiri Polri hanya diwajibkan untuk seluruh anggota polisi dengan pangkat di bawah Iptu,” jelas Kompol Willy.
Beladiri Polri merupakan gabungan teknik dan gerakan dari beberapa jenis olahraga bela diri seperti taekwondo, karate, judo, dan lainnya. Penggabungan ini dilakukan karena beladiri Polri pada dasarnya bertujuan untuk mengasah kemampuan anggota dalam mempertahankan diri atau melindungi orang lain dari serangan lawan.
“Dengan menggunakan teknik dan gerakan menghindar, menangkis, bahkan melakukan serangan balik dengan tangan kosong maupun dengan alat. Hal ini sebagai upaya pertahanan diri sekaligus memberikan perlindungan bagi masyarakat,” terang Inspektur Senior ini.
Salah satu instruktur beladiri Polri Polresta Magelang, Briptu Realita, ketika ditemui di lokasi terpisah menyampaikan, bahwa latihan yang digelar bersamaan dengan Ujian Beladiri Polri dilakukan secara berkala. Guna penyegaran sekaligus untuk mengasah kemampuan beladirinya, meskipun tidak semua personel sebelumnya menekuni beladiri.
Diharapkan dengan adanya ujian beladiri ini semua personel bisa terbekali dengan kemampuan bela diri Polri.
“Latihan dan Ujian Beladiri Polri dilakukan bersamaan secara berkala yakni setiap satu semester atau enam bulan sekali agar anggota tidak lupa gerakan dan teknik dalam beladiri Polri. Dengan harapan semua personel bisa terbekali dengan penguasaan kemampuan beladiri yang mumpuni,” ungkap Briptu Realita.
Sementara salah satu personel, Aiptu Habib Romadhon, yang turut serta dalam Ujian Beladiri Polri menyampaikan kesannya usai melaksanakan latihan dan ujian beladiri ini.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, tubuh menjadi lebih bugar dan tentunya kemampuan beladiri menjadi lebih terasah,” ujar Aiptu Habib.
Diketahui, beladiri Polri tidak ditujukan untuk mematikan lawan melainkan untuk melumpuhkan lawan. Sehingga dengan dilaksanakannya Ujian Beladiri Polri secara berkala, diharapkan dapat membekali personel Polri dalam menghadapi berbagai tantangan saat bertugas di lapangan. Hal ini selaras dengan tugas pokok Polri yakni melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. (Nar)