BeritaDAERAH

Terkait Tuntutan Gamhas, Begini Tanggapan Plt Dirut Perumdam Ake Ga’ale Ternate

×

Terkait Tuntutan Gamhas, Begini Tanggapan Plt Dirut Perumdam Ake Ga’ale Ternate

Sebarkan artikel ini
Plt.Dirut Perumdam Ake Ga'ale Ternate : Muhammad Syafei Baay, S.T. M.T. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Mencermati pelayanan distribusi air bersih yang belum maksimal oleh Perumdam Ake Ga’ale Kota Ternate, Organisasi Sosial Kemasyarakatan Gamhas pada 9 November kemarin melakukan aksi di depan Kantor Walikota Ternate. Aksi tersebut mendesak Pemkot melalui 6 butir pernyataan sikap.

Pernyataan sikap Gamhas tersebut berhubungan dengan aspirasi masyarakat di beberapa kelurahan yang belum terlayani air bersih. Pernyataan sikap tersebut akhirnya ditanggapi Plt Dirut Perumdam Ake Ga’ale, Muhammad Syafei Baay, S.T., M.T.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Ditemui awak media ini, Kamis (16/11/2023), Muhammad Syafei mengatakan, Perumdam bukannya tidak melayani suplay kebutuhan air bersih secara merata kepada seluruh masyarakat Kota Ternate. Menurut Syafei, secara teknis ada kawasan yang belum bisa terlayani secara teknis terutama kawasan perumahan warga yang berada di daerah ketinggian. Kawasan ini di antaranya, Tubo Puncak, Sasa Puncak, Jambula Puncak, Foramadiahi Puncak dan Kastela Puncak.

“Intinya bukan Pemkot dalam hal ini Perumdam tidak mau melayani, tapi secara teknis, Pemkot terutama Perumdam belum bisa menambah atau memperluas area pelayanan. Hal ini karena Perumdam masih mengalami defisit produksi. Dikhawatirkan kalau ada perluasan area pelayanan nanti tidak akan sebanding dengan ketersediaan produksi atau berdampak terjadinya masalah baru,” cetus Syafei.

Ia menambahkan, secara prosentatif, jumlah pelanggan Perumdam Ake Ga’ale yang saat ini sudah terlayani air bersih adalah 58 persen dari total jumlah keseluruhan penduduk Ternate. Sisanya 42 persen belum terlayani.

Mereka yang belum terlayani ini umumnya berada di daerah ketinggian. Untuk pemenuhan kebutuhan air, mereka menggunakan air yang sumbernya bukan dari Perumdam.

Plt Dirut ini juga menyebutkan, pihaknya juga menyampaikan kepada pihak Gamhas bahwa secara umum untuk memperluas keseimbangan antara produksi dan penambahan jaringan, ada beberapa titik yang telah dilakukan layanan. Ini dengan pertimbangan secara teknis air masih mungkin mengalir ke titik-titik tersebut.

“Di Kelurahan Tubo misalnya kita sudah tambahkan jaringan pipa kurang lebih 500 meter dan SR di 40 pelanggan. Untuk kelurahan ini, wilayah ketinggiannya belum bisa terlayani karena harus butuh investasi besar. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita telah memasang hidrant umum. Hal tersebut juga kita lakukan di Kelurahan Tabona RT 13 berupa tambahan jaringan pipa dan SR juga di Kelurahan Gambesi RT 7 Kawasan Kebun Cengkeh,” tuturnya.

Di bagian utara, menurut Syafei, terobosan berupa pergantian satu pompa dan penambahan satu pompa. Ini berdampak semakin baik pelayanan air bersih di Kelurahan Soa belakang, Tobenga dan Ake Booca sekalipun masih menggunakan genset sambil menunggu  penambahan daya listrik oleh PLN.

Untuk wilayah Pulau Ternate yakni Kelurahan Jambula Puncak, Kastela Puncak, Sasa Puncak dan sebagian Foramadiahi, jaringan pipanya sudah dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS). Menurut Syafei, kekurangannya ada di produksi.

Untuk mengatasi masalah produksi ini, solusinya melalui Sumur Produksi Fitu yang sudah dilakukan pengeboran. Untuk yang satu ini, pihaknya lagi menunggu penambahan daya listrik dan pompa. Diharapkan kelurahan-kelurahan yang disebutkan itu bisa teratasi kebutuhan air bersihnya.

Intinya menurut Plt Dirut Perumdam ini, pihaknya bukan tidak mau peduli atau tidak mau melayani, itu tidak benar. Ia juga mengajak pihak Gamhas sebagai penyambung aspirasi masyarakat untuk turun lapangan bersama melihat fakta yang sesungguhnya. (Ateng)