Sinjai, Suara Jelata-–Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Pemerintah Kabupaten Sinjai menyebutkan jumlah kasus kekerasan dan seksual anak terus bertambah di Sinjai.
Lembaga tersebut mencatat dari Januari-akhir September sebanyak 25 kasus.
” Jumlah itu belum masuk bulan Oktober-November,” kata Kepala UPT PPA DP3AP2KB Kabupaten Sinjai, Andi Ashar, Jumat (1/12/2023).
Termasuk anak dibawah umur yang jadi korban bisnis prostitusi asal Kecamatan Sinjai Barat.
Peristiwa pengungkapan korban prostitusi terungkap pada awal November lalu.
Korban kasus kekerasan anak dan pelecehan seksual terus meningkat setiap tahunnya di Sinjai setiap tahunnya.
Terakhir kasus pelecehan seksual dialami oleh seorang murid sekolah dasar di Kecamatan Sinjai Timur.
Terduga pelakunya oknum guru olahraganya sendiri berinisial FM.
Korban kasus tersebut sedang didampingi oleh DP3AP2KB dan lembaga perlindungan korban kekerasan seksual anak.
Hanya saja kasus itu kata Andi Ashar, sedang dihentikan proses hukumnya oleh Unit PPA Polres Sinjai.
Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak di Sinjai termasuk LBH Makassar.
Sebelumnya Kasat Reskrim Polers Sinjai, AKP Andi Irvan menerbitkan penghentian proses hukum karena menilai tak cukup bukti.
DP3AP2KB Sinjai menyampaikan bahwa atas tingginya kasus kekerasan seksual anak di Sinjai pihak pemerintah meminta masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan.
Terutama para orang tua untuk menjaga anaknya agar tidak menjadi korban dan tidak menjadi pelaku kekerasan anak.
