KUDUS JATENG, Suara Jelata – Warga Dusun Mudalrejo, Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menggelar acara Peresmian Mushala dan Selamatan Belik Mudalrejo. Kegiatan dipusatkan di area Belik Medalrejo desa setempat, Kamis (14/12/2023).
Menurut sesepuh dusun setempat, Mbah Mardi, Belik Mudalrejo merupakan belik (kolam sumber air, red) petilasan Mbah Hasan Wira’i, leluhur Dusun Mudalrejo. Awal mula dilaksanakan “Selamatan Belik Mudalrejo” itu berdasarkan peristiwa yang terjadi di dusun tersebut ratusan tahun yang lalu.

“Waktu itu, di Dusun Mudalrejo terjadi wabah penyakit yang hebat, atau semacam pandemi. Namun masyarakat setempat tidak menemui solusi untuk mengatasi pandemi tersebut,” tutur Mbah Mardi.
Pada suatu malam, lanjut Mbah Mardi, di skitar belik di Dusun Mudalrejo itu ada salah satu warga yang mendapat petunjuk lewat mimpi. Yaitu petunjuk tentang solusi untuk mengatasi wabah yang sedang berjangkit itu.
“Dalam mimpi tersebut, tersirat petunjuk atau jalan keluar untuk mengatasi wabah penyakit, yakni warga di sekitar Belik Mudalrejo petilasan Mbah Hasan Wira’i disarankan untuk mengadakan selamatan di lokasi belik tersebut,” ujarnya.
Menurut Mbah Mardi, selanjutnya waktu itu warga di sekitar Belik Mudalrejo melakukan selamatan di sumber air petilasan Mbah Hasan Wira’i tersebut. Dan benar, setelah dilakukannya selamatan di belik tersebut wabah penyakit pun sirna.
“Sejak saat itulah setiap tahun pada hari Kamis Wage malam Jumat Kliwon di bulan Jumadil Akhir atau Jumadi Awal dlam kalender Jawa, warga Dusun Mudalrejo melakukan selamatan di Belik Mudalrejo,” terang Mbah Mardi.
Jatuhnya hari dan pasaran Kamis Wage pada pelaksanaan selamatan di belik itu karena melanjutkan tradisi yang d wariskan oleh leluhur Dusun Mudalrejo. Apabila tidak ditemukan hari Kamis Wage malam Jumat Kliwon di bulan Jumadil Awal, dan ditemukan bulan Jumadil Akhir, maka selamatan dilakukan di bulan Jumadil Akhir.
Perlu diketahui Mbah Hasan Wira’i dimakamkan di area makam Mbah Mutamakin Kajen, Kabupaten Pati, karena Mbah Hasan Wira’i merupakan putra dari K.H. Abdurrahman Rembang yang kemudian memperistri putri Mbah Mutamakin Kajen Pati.
“Maka beliau dimakamkan di makam Mbah Mutamakin Kajen,” pungkas Mbah Mardi.
Puncak acara malam Selamatan Belik Petilasan Mbah Hasan Wira’i menghadirkan penceramah K.H. Zamroni. Sebelumnya, deigelar acara Rebana Sholawatan dan Khotmil Qur’an.
Pada acara tersebut Kepala Desa Kedungsari, Sukoyo dalam sambutannya mengatakan seluruh warga harus tetap menjaga budaya dan adat istiadat yang merupakan kearifan lokal.
“Tradisi Selamatan Belik Mudalrejo ini perlu kita lestarikan, ini adalah aset desa kita. Di mana ini menjadi rintisan destinasi wisata religi yang menjadi salah satu kearifan lokal Desa Kedungsari,” pesannya. (Als)