KOTA MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Sebanyak 39 karya dari 39 pelukis Magelang Raya dipamerkan di Lokabudaya “Soekimin Adiwiratmoko”, Jalan Aloon-Aloon Selatan Nomor 9 Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023) petang. Lukisan-lukisan yang dipamerkan dikerjakan on the spot saat acara Pesta Rakyat Magelang tanggal 22 Desember 2023 lalu.
Pameran dibuka oleh dr. Oei Hong Djien dihadiri oleh Kapolres Magelang Kota AKBP Herlina, S.I.K., M.H. diwakili Kabag SDM Kompol M. Khoirul Anwar. Hadir pula Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang Muhammad Nafi, sejumlah budayawan, seniman, dan awak media.
Dalam sambutan pengantar, Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang Muhammad Nafi mengatakan Pameran Lukisan tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya. Yaitu Pesta Rakyat Magelang saat menyambut Kapolres Magelang Kota yang baru dan melepas pejabat lama AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, S.I.K., M.M. pada Jumat tanggal 22 Desember 2023 lalu.
“Kita tahu bahwa Ibu Yolanda mendapat tugas di tempat baru sebagai Wakapolres Metro Tangerang, Polda Metro Jaya. Ibu Yolanda banyak memberikan motivasi para seniman termasuk para perupa untuk terus berkarya, dan menghidupkan Kota Magelang,” kata Nafi.
Muhammad Nafi mengapresiasi dukungan berbagai pihak atas menggeliatnya kembali seni rupa di Magelang. Geliat itu dibuktikan dengan sering diselenggarakannya pameran lukisan.
“Hal itu menjadi bukti eksistensi dari aktivitas para perupa dalam berkarya. Kita berharap perkembangan seni rupa terus berlanjut, hingga Magelang penuh dengan karya perupa dengan alirannya masing-masing,” harapnya.
Mewakili Kapolres, Kabag SDM Polres Magelang Kota Kompol M. Khoirul Anwar mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya pameran lukisan sebagai rangkaian acara Pesta Rakyat Magelang. Dengan adanya pameran lukisan ini menunjukkan masyarakat Magelang sangat mencintai seni.
“Seni sangat bermanfaat dalam menjaga hati dan jiwa. Dengan seni, hidup menjadi lebih indah. Dengan seni, hati dan jiwa menjadi lebih tenteram dan damai, sehingga menjauhkan kita dari sikap saling benci, namun justru tumbuh rasa saling menyayangi sesama,” ucapnya.
Dalam orasi budayanya, dr. Oei Hong Djien mendorong munculnya para perupa. Terlebih para pejabat di Kota Magelang ini juga mencintai seni dan budaya.
“Yogyakarta menjadi pusat para perupa saat Ibukota RI pindah ke sana. Mengapa? Karena waktu itu Presiden Soekarno pun mencintai seni, maka masyarakat pun demikian. Bila para pejabat di Magelang ini juga cinta seni, maka Magelang pun bisa menjadi pusat kesenian,” tandas Oei Hong Djien.
Turut mengisi acara pembukaan Pameran Lukisan Pesta Rakyat Magelang tersebut penyair Hudi Danu Wuryanto dan Prasetyo si “Pemulung Rasa” dengan membacakan puisi masing-masing.
Dijadwalkan, Pameran Lukisan Pesta Rakyat Magelang akan berakhir pada tanggal 6 Januari 2024. (Nar)
