DAERAHNewsPeristiwaPolriPROFIL

Kapolsek Windusari Imbau Masyarakat Hadapi Cuaca Ekstrem

×

Kapolsek Windusari Imbau Masyarakat Hadapi Cuaca Ekstrem

Sebarkan artikel ini

MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Cuaca ekstrem akibat perubahan iklim global membawa dampak di sejumlah daerah di Indonesia, seperti angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu menimbulkan banjir, tanah longsor, dan puting beliung di beberapa wilayah.

Seperti akhir-akhir ini melanda sejumlah desa di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Antara lain Desa Gondangrejo, Desa Kalijoso, dan Desa Ngemplak.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Menyikapi kondisi tersebut, Kapolsek Windusari Polresta Magelang Polda Jawa Tengah Iptu Endro Suryanto mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk selalu waspada. Mengingat hujan atau angin kadang datang tidak menentu terlebih saat ini adalah musim penghujan.

“Secara topografi, wilayah Windusari berada di lereng Gunung Sumbing. Sehingga dimungkinkan lebih sering terjadi hujan disertai angin kencang, seperti akhir-akhir ini,” ujar Iptu Endro, Senin (22/01/2024).

Iptu Endro menyebut beberapa peristiwa terjadi akibat hujan yang disertai angin kencang di wilayah Windusari. Seperti terjadi di Desa Gondangrejo, Desa Kalijoso, dan di Desa Ngemplak pada Jumat (19/01/2024) lalu.

“Di Desa Gondangrejo sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah warga. Berkat kesigapan dan gotong-royong masyarakat bersama para relawan dan aparat kewilayahan dari Polsek dan Koramil Windusari, batang pohon dapat segera dievakuasi,” terangnya.

Sementara di Desa Kalijoso, lanjut Iptu Endro, tower WiFi milik Pemdes roboh dan menimpa atap gedung TK PGRI Kalijoso. Kemudian di Desa Ngemplak hujan disertai angin kencang menerjang atap gedung Perpustakaan dan sebagian teras SD Negeri Ngemplak.

“Angin kencang juga menyebabkan robohnya rumpun bambu yang sempat menutup jalan, namun segera dapat diatasi,” lanjutnya.

Iptu Endro mengucapkan terimakasih kepada SD Negeri Ngemplak yang tadi pagi sempat melakukan simulasi menghadapi bencana alam olah para siswa. Kegiatan dilanjutkan dengan penjemuran buku-buku perpustakaan dan barang lain akibat terkena air hujan pasca gedung perpustakaan diterjang angin kencang. (Nar)