BeritaPROFIL

Duta Baca Sulsel Terbitkan Buku Bertema Demokrasi, Berikut Tanggapan Para Tokoh

×

Duta Baca Sulsel Terbitkan Buku Bertema Demokrasi, Berikut Tanggapan Para Tokoh

Sebarkan artikel ini
Duta Baca Sulawesi Selatan, Ramlah Rara sukses menulis dan menerbitkan buku dengan judul Literasi Demokrasi "Duduk di Ruang Demokrasi". Buku yang dirilis menjelang pesta demokrasi 14 Februari 2024 tersebut kini telah terbit, Selasa (20/02/2024). (foto: Wahyuni/Narwan)

GOWA SULSEL, Suara Jelata Duta Baca Sulawesi Selatan, Ramlah Rara sukses menulis dan menerbitkan buku dengan judul Literasi Demokrasi “Duduk di Ruang Demokrasi”. Buku yang dirilis menjelang pesta demokrasi 14 Februari 2024 tersebut kini telah terbit, Selasa (20/02/2024).

Buku ketiga yang ditulis oleh Ramlah Rara selaku Founder Yayasan Pemuda Bergerak Berdampak Indonesia yang menaungi beberapa Komunitas seperti Pintu Literasi, Rumah Literasi Tinggimoncong, Komunitas Peduli Sesama dan lain-lain ditulis dengan tujuan bisa memberikan edukasi pada pemilih pemula, Gen Z bahkan masyarakat yang selalu beranggapan bahwa literasi itu kotor, licik dan manipulatif.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Penulis ingin memberikan gambaran bahwa demokrasi pada dasarnya baik hanya saja ada beberapa oknum yang tak bertanggung jawab dan menodai citra politik di mata masyarakat. Selain itu Sang Duta Baca Sulawesi Selatan ingin memberikan insight dan manfaat kepada orang banyak melalui tulisan.

“Karena sejak memulai terjun dalam dunia kepenulisan saya memiliki visi dan misi yakni Berdampak dan Bermanfaat untuk orang banyak melalui tulisan, ide dan pikiran,” ujar Rara Duta Baca Sulawesi Selatan.

Dalam buku ini memuat beberapa testimoni dari penulis senior, pemangku kebijakan dan Bawaslu. Seperti dari Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan Mardiana Rusli

yang testimoninya mengungkapkan bahwa buku ini dapat menjadi titik tumpu, dalam melakukan refleksi pada sejumlah proses demokrasi.

“Buku ini dapat dijadikan titik tumpu dalam melakukan refleksi pada sejumlah proses dmokrasi yang telah kita lalui, dan sekaligus untuk menata strategi yang lebih tepat di masa mendatang. Juga memberi kita ilustrasi, demokrasi bukan semata-mata tentang sistem politik, namun mendorongnya sebagai pandangan hidup.

“Semoga buku yang berjudul ‘Duduk di Ruang Demokrasi’, yang ditulis oleh Ramlah Rara, Duta Baca Provinsi Sulawesi Selatan, mampu menginsipirasi kita semua, untuk merenung dan mendorong keterlibatan aktif masyarakat,” pungkasnya.

Sedangkan perwakilan dari pemangku kebijakan adalah Bupati Gowa yakni Dr. Adnan Purichta Ichsan, S.H, M.H. dengan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi lahirnya buku ini yang berbicara tentang demokrasi, apalagi ditulis oleh seorang Ramlah Rara sebagai Duta Baca Sulawesi.

“Saya yakin buku ini akan memberikan sebuah inspirasi baru generasi milenial dan Gen Z terkait demokrasi. Sehingga mereka akan jauh lebih memahami arti pentingnya demokrasi. Selamat yah, salam literasi,” ucapnya.

Ketua Fraksi PPP DPR RI, Dr. H.M. Amir Uskara, dirinya memberi apresiasi dan ucapan selamat atas karya literasi yang ditulis Duta Baca Sulsel Ramlah.

“Saya berharap buku ini menjadi bacaan dan inspirasi bagi pembaca di Sulawesi Selatan, selamat membaca,” ujar Dr. H. M. Amir Uskara.

Penulis senior Sulawesi Selatan Rusdin Tompo juga memberikan masukan dan harapannya. Mmenurutnya, melek politik adalah kata kunci bagi penguatan demokrasi Indonesia, dan hal itu perlu dilakukan melalui serangkaian kegiatan literasi.

“Di sinilah ditantang sekaligus dituntut peran generasi muda agar mau mencermati praktik politik kita melalui tulisan-tulisan yang bernas, kritis, reflektif, solutif,” ujarnya.

Buku yang ditulis Ramlah Rara, Duta Baca Sulawesi Selatan, menurut Rusdin, bisa menjadi inspirasi, bagaimana generasi muda mengambil peran kesejarahan, yang merupakan tanggung jawabnya sebagai warga negara.

“Bersuara merupakan hak politik kita, dan dengan menuliskan ‘suara-suara’ kritis itu, resonansinya akan bergema, membuat semakin banyak orang tercerahkan dan mendapatkan manfaatnya. Selamat atas terbitnya buku ini. Salam literasi,” tulis Rusdin Tompo, Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan.

Andhika Mappasomba, seorang Relawan Kemanusiaan dan Budayawaan sekaligus penulis dari Bulukumba mengatakan setelah membaca buku karya Rara. Menurutnya, memahami politik adalah hal penting bagi generasi milenial untuk memiliki jalan pengetahuan terhadap masa depan.

“Rara membuat kita tidak gagap dan duduk sebagai subyek dalam politik. Dia mendorong keterlibatan dan memastikan bahwa imaji dan pengetahuannya terwakilkan. Buku ini, menarik dibaca untuk mereka yang sedang ingin memahami diri dalam konteks sosialnya,” ucap Andhika Mappasomba.

Hal senada dikatakan sosok Pegiat Literasi dan Sastrawan Bahasa Makassar, Labbiri, M.Pd. mengungkapkan terkait buku “Duduk di Ruang Demokrasi” yang ditulis oleh Rara. Dikatakan generasi penggerak dataran tinggi Kabupaten Gowa, juga sebagai Duta Literasi Sulawesi Selatan laksana oase di tengah Gurun Sahara perpolitikan tanah air belakangan ini.

“Menjadi sebuah bacaan reflektif yang ringan namun memberikan nuansa edukatif dan pencerahan yang bermakna. Selamat, salam dan bahagia atas karya buku ini,” kata Labbiri, Founder Rumah Literasi Gamacca Bawakaraeng.

Terakhir dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Taufiq Mursad, S.T. yang mengatakan setelah membaca buku yang ditulis oleh Duta Baca Sulsel, kemudian dirinya berdiskusi dengan penulisnya, Rara Ramlah. Taufiq selaku penulis menganggap bahwa buku ini akan menjadi sebuah wawasan baru bagi perspektif melihat demokrasi dari sudut pandang anak muda.

“Karena sesungguhnya anak muda adalah pemilik negeri, pemilik masa depan dan juga penjaga demokrasi. Maka buku ini patut menjadi pegangan bagi anak muda agar bisa menjadi referensi baru terhadap perkembangan demokrasi yang kekinian. Kita tidak boleh memandang demokrasi dalam satu sisi ruang saja, tetap dalam sisi ruang multidimensi dengan multiera dan multizaman yang berkembang melalui pendekatan-pendekatan yang tentunya harus kekinian,” ujat Taufiq.

Taufiq melihat buku ini sangat inovatif, kreatif dan juga mampu mendeteksi kondisi-kondisi yang ada. Kondisi-kondisi kekinian di mana perkembangan zaman saat ini yang betul-betul sangat dipengaruhi oleh teknologi sangat dipengaruhi oleh media massa dan juga elektronik. Sehingga betul-betul banyak pendekatan lain dari buku ini.

“Saya berharap bisa menjadi referensi terbaik bagi kita semua, khususnya anak muda dalam mempersiapkan diri menjadi calon pengganti masa depan pemilik negeri dan juga penjaga demokrasi. Selamat buat penulis, saya harap ini bisa menjadi kontribusi terbaik bagi dunia demokrasi, dunia politik dan dunia pendidikan di masa depan,” pungkas Taufiq Mursad.

Diketahui, penulis menerbitkan buku ini pada Penerbitan Jariah Publishing, wadah berkembang literasi terkhususnya masyarakat Kabupaten Gowa di mana penerbitan ini terletak di Jalan Dahlia, Somba Opu, Kabupaten Gowa. Tepatnya, di belakang RS Umum Syek Yusuf Gowa.

Besar harapan dari penulis, semoga buku ini menjadi referensi dan bahan bacaan yang mampu menggiring pembaca untuk lebih berpikir kritis, tenang dan menyambut momentum pesta demokrasi yang di mana 14 Februari telah berlalu dengan begitu banyak drama dan polemiknya.

“Kita nantikan pesta demokrasi selanjutnya yang aman dan damai,” ujar Rara. (Wahyuni)