EkonomiPENDIDIKANPROFIL

Hadi Prayitno, Sulap Sampah Botol Plastik Jadi Benda Seni Bernilai Ekonomi

×

Hadi Prayitno, Sulap Sampah Botol Plastik Jadi Benda Seni Bernilai Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Hadi Prayitno, sedang mempraktikkan menyulap botol platik menadi benda seni bernilai ekonomi, di event Bakoelan Magelang,Sabtu (24/02/2024) malam. (foto: Narwan)

KOTA MAGELANG JATENG, Suara Jelata Botol-botol plastik bekas yang menjadi sampah sulit terurai menjadi suatu permasalahan kelestarian lingkungan. Namun di tangan Hadi Prayitno (50) asal Borobudur ini, sampah botol-botol plastik itu disulap menjadi benda seni yang bernilai ekonomi.

Saat ditemui di event Bakoelan Magelang yang mengambil lokasi di Gedung Lokabudaya, Jalan Alun-Alun Selatan No. 9 Kota Magelang, Hadi Prayitno menuturkan pengalamannya. Di mana awal menekuni keterampilan membuat kerajinan dari botol bekas ini karena melihat banyaknya sampah botol plastik bekas di kawasan wisata Candi Borobudur.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Pria yang tinggal di Dusun Susukan, Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang ini sangat prihatin dengan banyaknya sampah botol plastik bekas di mana-mana. Sementara Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) dekat wilayahnya sudah overload. Maka kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan menumbuhkan ide untuk memanfaatkan botol-botol plastik bekas itu menjadi barang berguna.

“Saya coba berkreasi membuat berbagai benda seni dari botol palstik bekas. Mulai dari hiasan, hingga benda seni pakai bernilai ekonomi,” ujarnya, Sabtu (24/02/2024) malam.

Memang banyak benda seni yang dipajang di lapak Saga Craft milik Hadi di event Bakoelan Magelang itu. Mulai vas bunga, kupu-kupu, lambang negara Garuda Pancasila, lampu hias kuno, burung merak, wayang, dan patung lainnya semua berbahan baku botol plastik bekas.

Dengan menggunakan alat pemanas sejenis solder yang dimodifikasi dan satu unit adaptor 5 Ampere, Hadi Prayitno mempraktikkan cara membuat sebuah hiasan berbahan botol sampah. Di griya kriya Bostik (Botol Sampah Plastik Kreatif) miliknya, Hadi siap menerima para konsumen atau mereka yang ingin belajar berkreasi dengan botol plastik sampah.

Ternyata, Hadi juga menerima order sebagai narasumber dan pelatih terkait pemanfaatan botol platik. Baik dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan, maupun umum seperti pengelola Bank Sampah atau ibu-ibu PKK.

“Pada tahun 2019 lalu, saya pernah mendampingi anak SLB MP Kota Magelang mengikuti lomba kreasi pemanfaatan limbah plastik di Lombok, NTB. Alhamdulillah anak itu meraih Juara 1 Tingkat Nasional,” ungkapnya.

Bahkan sorang desainer asal London, Inggris bernama Jianhui (IG – Jianhuilondon) pernah datang ke rumahnya. Memesan pernak-pernik yang ternyata untuk dipadukan dengan busana rancangannya.

Harapan Hadi, dengan sering memberi pelatihan kepada anak-anak dan generasi muda, maka secara tidak langsung semakin banyak anak muda peduli sampah, dan cinta lingkungan. Mereka pun teredukasi tentang nilai ekonomi, bahwa sampah yang terbuang sebenarnya bisa menjadi uang.

“Tentu dengan ketekunan dan keterampilan yang terus dikembangkan,” pungkas Hadi Prayitno. (Nar)