KEDIRI JATIM, Suara Jelata – Pekerjaan Konstruksi, Tambal Sulam Aspal Jalan di Desa Krenceng Dusun Nglarangan RT 010 RW 04 menuju Dusun Nobo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, diduga sarat korupsi. Proyek yang dikerjakan TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) desa setempat diduga tidak transparan dalam pengelolaan dana kegiatan proyek, serta rawan dugaan korupsi.
Dari pantauan media ini di lapangan, Sabtu (24/02/2024), pelaksanaan pekerjaan proyek tambal sulam aspal di desa tersebut tidak memasang papan proyek atau prasasti kegiatan proyek. Hal ini menunjukkan tidak adanya keterbukaan informasi dan transparansi kepada masyarakat umum. Khususnya tentang asal usul sumber dana kegiatan proyek ini.
Sesuai dengan amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 tahun 2008 serta Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan Nomor 70 tahun 2012. Yang menyebutkan setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai oleh negara, wajib memasang papan nama proyek. Yang memuat jenis dan lokasi kegiatan, nomor kontrak, waktu pelaksanaan, serta jangka waktu dan lama pelaksanaan.
Selain itu dalam pelaksanaan pekerjaan tambal sulam aspal jalan desa ini diduga kuat tidak sesuai spek pekerjaan kegiatan proyek desa. Salah satunya mengenai penyiraman aspal bakarnya sangat tipis sekali. Material batu pecah ukuran 3.5, 1.1, dan 0.5, erta abu batu, sangat minim sekali. Juga tahapan pemadatan dengan alat warles yang sangat kurang.
Kepala Desa Krenceng Nur Huda saat dikonfirmasi media ini melalui WhatsApp, terkait belum dipasangnya papan proyek, membalas dengan pesan singkat. Bahwa pihaknya masih berada di luar kota, dan mengenai pemasangan papan informasi dilakukan setalah pekerjaan selesai.
“Ya, ini saya masih di luar kota Pak. Maaf, kalau prasasti dipasang setelah kegiatan selesai,” jawabnya lewat WhatsApp dalam bahasa Jawa. (Iman)
