MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Kegiatan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan setiap tahun. Hal itu sebagai amanat Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator BPP Kecamatan Windusari, Wahyudi, S.ST dalam kegiatan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Windusari, bertempat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Windusari, Senin (26/02/2024). Hadir dalam kegiatan ini Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Windusari, Penyuluh Swadaya, KTNA Kecamatan Windusari, perwakilan pelaku utama dan pelaku usaha di kecamatan setempat.

“Programa Penyuluhan Pertanian kecamatan merupakan perpaduan antara rencana kerja pemerintah dengan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. Programa ini disusun secara sistematis sebagai arah dan pengendali pencapaian tujuan penyuluhan,” kata Wahyudi.
Berikutnya, Penyuluh Pertanian Programmer, Nurotul Udhliyah, S.Pt memaparkan bahwa sesuai Permentan 47 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian tahapan Penyusunan Programa Penyuluhan dimulai dengan perumusan keadaan. Kemudian penetapan tujuan, penetapan masalah, serta penetapan rencana kegiatan dan pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian.
“Rumusan keadaan disusun dengan mengolah dan menganalisis data. Sehingga menghasilkan informasi kualitatif dan kuantitatif yang bersifat lebih operasional,” jelasnya.
Penentuan tujuan, lanjutnya, dilakukan dengan merumuskan perubahan yang akan dicapai dalam satu tahun berkaitan dengan perilaku dan non perilaku pelaku utama dan pelaku usaha dalam usaha tani.
“Program kegiatan penyuluhan pertanian Kecamatan Windusari tahun 2025 menitikberatkan pada peningkatan komoditas strategis nasional padi, jagung, cabai, bawang putih, dan bawang merah. Serta komoditas unggulan lokal berupa kopi dan ubi jalar,” terangnya.
Nurotul menandaskan, dalam upaya peningkatan ketahanan pangan keluarga, diupayakan dengan Rencana Kegiatan Pengembangan Family Farming.
“Perencanaan kegiatan penyuluhan yang tepat akan menentukan hasil perubahan perilaku petani yang diharapkan. Baik pengetahuan, sikap, dan keterampilan melalui penerapan metode dan teknik penyuluhan pertanian,” pungkasnya. (Nar)