DAERAHNews

Minta Pemkab Brebes Perhatikan Potensi PO Bus Lokal untuk Armada Musim Haji 2024, Sejumlah Aktivis Gelar Aksi

×

Minta Pemkab Brebes Perhatikan Potensi PO Bus Lokal untuk Armada Musim Haji 2024, Sejumlah Aktivis Gelar Aksi

Sebarkan artikel ini

BREBES JATENG, Suara Jelata Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Aktivis Brebes Bersatu untuk Pengusaha Daerah menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (29/4/2024).

Diketahui aksi tersebut merupakan upaya penolakan atas rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes dalam pengadaan armada bus calon jamaah haji tahun ini 2024.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Di mana Pemkab melalui panitia penyelenggara haji dari Kantor Kemenag akan menggunakan armada bus luar daerah yakni PO Blue Star dari Kota Salatiga.

Para aktivis meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes dalam melaksanakan pengadaan kendaraan untuk jamaah haji memperhatikan potensi lokal dalam hal ini PO bus Dewi Sri dan PO bus Dedi Jaya.

Koordinator aksi H. Mafudin mengatakan, sejak hari Rabu sampai Minggu 28 April, pihaknya yang mayoritas aktivis sudah berencana untuk melakukan aksi dan audiensi dengan pihak terkait dan Pemkab Brebes.

Audensi tersebut menurut Mafudin, terkait dengan pengadaan bus angkutan jamaah haji kabupaten Brebes tahun 1445 H ini.

“Diduga ada tindakan dari Kabag Kesra untuk menetapkan bus Blue Star Salatiga sebagai bus angkutan jamaah haji Kabupaten Brebes. Padahal sudah sejak dulu setiap tahun bus Dedy Jaya dan bus Dewi Sri merupakan bus resmi angkutan jamaah haji Kabupaten Brebes,” kata Mafudin, usai beraudensi di ruang Kabag Kesra.

Oleh sebab itu, atas inisiatif sendiri pihaknya memberikan pendampingan dan pembelaan kepada tokoh pengusaha daerah yakni, KH. Muhadi Setiabudi Direktur Utama PT Dedy Jaya Lambang Perkasa.

Selain itu Mafudin menyebut, Muhadi sebagai motivator bagi warga Brebes, Tegal Slawi.

“Begitu juga bus Dewi Sri milik Ibu Ida Priyanti pengusaha daerah yang pernah menjabat Bupati Brebes selama dua periode. Kami sepakat bahwa bus Dedy Jaya atau bus Dewi Sri sebagai representasi asal jamaah haji Kabupaten Brebes, Tegal atau Kota Tegal,” jelasnya.

Senada disampaikan oleh Subkhan, aktivis LSM Landep. Pembelaan terhadap keberlanjutan PT Dedy Jaya Lambang Perkasa memang harus didukung oleh Pemkab Brebes dan semua pihak.

“Karena sebagai pelaku usaha KH Muhadi telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga Kabupaten Brebes dan Tegal serta Kota Tegal bahkan sampai Kota Cirebon, kabupaten Pemalang, Batang.

Berapa milyar KH Muhadi harus memberikan penghasilan untuk mereka?” ujar Subkhan.

Subkhan menyebut, PO Dedy Jaya sebagai cabang perusahaan sudah pasti telah membayar pajak di samsat Kabupaten Brebes. Apakah bus Blue Star membayar pajak di Kabupaten Brebes?” tanyanya.

Sementara itu Dedy Rochman Ketua LSM Landep mengatakan, bagi PO Dedy Jaya mengangkut jamaah haji memiliki misi ibadah yang diharapkan keberkahan dari do’a para jamaah haji itu.

“Oleh karena itu kita semua khusus penentu kebijakan, pemkab Brebes untuk menyetujui PO Dedy Jaya adalah bus resmi angkutan haji Kabupaten Brebes,” katanya.

“Kami semua aktivis dan wartawan bisa memberikan testimoni bahwa Bapak KH Muhadi selaku pelaku usaha telah memberikan share profite dalam bentuk tour edukasi setiap tahun,” sambungnya.

Aksi dan audiensi ini, menurut Dedy, merupakan bentuk solidaritas untuk para pelaku usaha di daerah Kabupatn Bregas, Brebes, Tegal, Slawi untuk melestarikan usaha untuk memberikan kesejahteraan masyarakat.

“Aksi dan audiensi ini juga penting dilakukan sebagai konfirmasi tentang praktek keterbukaan pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan UU yang berlaku,” pungkasnya.

Menanggapi kritikan dari masyarakat dan aktivis, Kepala Seksi Kesejahteraan Pemerintah Kabupaten Brebes, Sumarno menyampaikan terima kasih atas perhatian, kritik dan saran yang membangun.

“Khususnya yang terkait dengan upaya peningkatan pelayanan fasilitasi jamaah haji yang dilaksanakan oleh Pemkab Brebes melalui Bagian Kesra,” kata Sumarno.

Pihaknya juga menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan fasilitasi jamaah haji 2023 yang lalu antara lain ada satu poin catatan bahwa armada atau bus angkutan haji 2024 harus lebih baik dan nyaman.

Sehubungan dengan hal itu, lanjut Sumarno, maka Pemkab Brebes melalui Bagian Kesra dalam melaksanakan fasilitasi jamaah haji 2024 berusaha semaksimal mungkin.

“Untuk memenuhi harapan dimaksud dengan melaksanakan hal-hal antara lain, melakukan survai ke PO bus yang ada di Brebes dan sekitarnya. Dengan harapan nantinya mendapatkan bus yang sesuai harapan,” jelasnya.

Disebutkan, terkait dengan pengadaan atau sewa bus angkutan haji 2024 tidak memakai sistem lelang atau tender.

Melainkan memakai E-katalog, karena untuk sewa bus memang sudah terakomodir di E-katalog. Jadi menurutnya, para memilik PO sudah tayang di E-katalog masing-masing mengenai produk spesifikasi’ layanan’ harga dan sebagainya.

“Kami tetap sangat memperhatikan potensi lokal yang ada dalam rangka memberikan yang terbaik dalam mefasilitasi jamaah haji kita.

Demikian teman-teman, mohon dukungan dan doa nya semoga Alloh merindhoi upaya baik kita,” ucapnya.

Sebagai infomasi, terhadap tuntutan audensi tersebut maka Pemerintah Kabupaten Brebes akan selalu memperhatikan potensi lokal yakni PO bus Dewi Sri dan PO bus Dedi Jaya selama memenuhi kriteria dan ketentuan yang ada. (Olam).