BeritaDAERAH

Terima Padat Karya dari Kemnaker, Desa Klopo Gelar Rembug Masyarakat

×

Terima Padat Karya dari Kemnaker, Desa Klopo Gelar Rembug Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Rembug Masyarakat Desa Klopo Tegalrejo terkait kegiatan Padat Karya yang diterima dari Kemnaker, Kamis (24/10/2024). (foto: Narwan)

MAGELANG JATENG, Suara Jelata Dengan diterimanya bantuan pembangunan infrastruktur dari pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), Pemerintah Desa Klopo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar Rembug Masyarakat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Balai Desa Klopo, Kamis (24/10/2014) dimulai pukul 13.00 WIB.

Hadir dalam Rembug Masyarakat itu, Pengantar Kerja Ahli Madya, Muryati, S.Sos. mewakili Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang, Kepala Desa Klopo beserta perangkat, Ketua BPD, dan warga masyarakat calon pekerja kegiatan.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kepala Desa Klopo, Dirgo Wahyono mengatakan pekerjaan yang bakal dilaksanakan berupa padat karya pembangunan rabat beton jalan desa sepanjang 100 meter. Dikatakan panjang jalan tersebut nantinya sampai depan SD Negeri Klopo 2.

“Alhamdulillah, Desa Klopo mendapat kucuran dana dari pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja. Tahun ini kita mendapat kegiatan padat karya untuk rabat beton sepanjang 100 meter di Dusun Gendol,” terang Dirgo Wahyono.

Menurut Kades Klopo, bantuan ini merupakan realisasi dari proposal yang telah diajukan sebelumnya dari Desa Klopo. Dirinya mengajak masyarakat dapat mengerjakan sesuai dengan aturan, sesuai anggaran, dan sesuai waktu yang ditetapkan dalam pembangunan tersebut.

Selanjutnya, mewakili Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang, Muryati, S.Sos. mengatakan pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pembangunan Rabat Beton Jalan Desa dengan bantuan dana dari Kemnaker sebesar Rp 100.000.000. Pekerjaan fisik ini dengan panjang 100 meter, lebar 5 meter dan ketebalan cor 0,12 meter.

“Rencana pengerjaan selam 15 hari kerja, dengan uang perangsang sebesar Rp 75.000 per HOK (hari orang kerja),” jelasnya.

Muryati menambahkan bahwa pekerjaan padat karya ini menjadi tanggungjawab kepala desa. Namun demikian dalam pengerjaannya harus dimusyawarahkan dengan warga masyarakat.

“Jadi hadirnya Bapak Ibu dalam Rembug Masyarakat ini merupakan hal yang luar biasa. Karena selain suatu keharusan, nantinya masyarakat juga merasa memiliki. Yang mengerjakan masyarakat, yang menikmati hasilnya juga masyarakat. Pemerintah hanya membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang diusulkan melalui pemerintah desa,” imbuh Muryati.

Kegiatan berlangsung dengan lancar dan warga masyarakat yang hadir memahami seluruh rencana kegiatan padat karya tersebut. Dijadwalkan, padat karya akan dimulai pada Senin (04/11/2024) mendatang. (Nar)