KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024 dilakukan SMP Islam 1 Kota Ternate dengan Upacara Bendera. Kegiatan dilaksanakan di halaman gedung sekolah setempat, Senin (28/10/2024).
Pada kesempatan tersebut bertindak sebagai Pembina upacara, Ketua Yayasan Perguruan Islam (YPI) Maluku Utara, Taufik Assagaf, S.T.P., M.M. Hadir mengikuti upacara, Asisten 3 Pemkot Ternate, Dr Anwar Hasyim, Kepsek SMP Islam 1 Ternate, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan, Dewan Guru, Tata usaha dan seluruh siswa-siswi SMP Islam 1 Kota Ternate.
Tema peringatan ke-96 Hari Sumpah Pemuda adalah, ”Maju Bersama Indonesia Raya”. Rumusan tema tersebut mengandung harapan besar untuk memberikan edukasi kepada peserta didik sesuai tuntunan profil pelajar Pancasila.
Usai pelaksanaan upacara, digelar pula Festival Selebrasi dan Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Gelaran kegiatan yang resmi dibuka Asisten 3 Pemkot Ternate, Dr.Anwar Hasyim, M.Si tersebut mengusung tema “Kearifan Lokal dan Bhinneka Tunggal Ika”.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan, Kordinator P5 SMP Islam 1 Kota Ternate, Nadira Hasan, S.S.Gr mengatakan, dua tema tersebut masing-masing untuk kelas VII dan VIII.
“Kelas VII, tema P5 adalah Kearifan Lokal. Adapun sub tema-nya adalah Menganyam Ketupat. Untuk kelas VIII, tema P5 adalah Bhinneka Tunggal Ika, sub tema-nya adalah Budaya Nusantara,” ujar Nadira.
Diungkapkan Nadira, tema yang diangkat dalam projek ini merupakan salah satu indikator dalam membentuk karakter peserta didik sejalan dengan karakter Pancasila.
“Rumusan tema tersebut bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa dalam menghargai, memahami dan melestarikan nilai budaya lokal Indonesia. Selain itu untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa dengan tetap menjaga keseimbangan olah cipta, rasa, dan karsa seperti yang dicetuskan Ki Hadjar Dewantara,” ujarnya.
Dalam sambutan pembukaan, Kordinator P5 SMP Islam 1 Kota Ternate ini mengatakan, tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah memperkuat karakter dan kompetensi peserta didik sesuai Profil Pelajar Pancasila. Selain itu untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan dari lingkungan sekitar. Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, mengembangkan keterampilan praktis serta membantu peserta didik dalam memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila.
Sebagai bentuk implementasi tema dan sub tema tersebut, digelar hasil dari proses menganyam daun kelapa sekaligus pameran menu masakan ketupat serta menu pelengkapnya. Selain itu digelar pula Fashion Show Budaya Nusantara dengan penampilan pakaian adat dari masing-masing kelas sebagai berikut:
Kelas VIII – 1 mengenakan baju adat Batak Sumatra Utara, Kelas VIII – 2 mengenakan baju adat Papua
Kelas VIII – 3 mengenakan baju adat Bugis Sulawesi Selatan
Kelas VIII – 4 mengenakan baju adat Ambon Maluku
Kelas VIII – 5 mengenakan baju adat Ternate Maluku Utara
Kelas VIII – 6 mengenakan baju adat Kalimantan Barat dan Kelas VIII – 7 mengenakan baju adat Tobelo Halmahera Utara.
Kepala SMP Islam 1 Kota Ternate, Haji Abdullah Peluppesy, S.Ag ketika diwawancarai awak suarajelata.com mengatakan, kegiatan P5 ini diharapkan dapat berimplikasi positif dalam membentuk profil peserta didik yang sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.
Selain itu menurut Abdullah, dengan pengenalan dan pemahaman nilai kearifan budaya lokal, peserta didik dapat menjaga, melestarikan serta mengembangkannya.
“Ini untuk memudahkan proses interaksi antar sesama. Pengenalan dan pemahaman terhadap kearifan budaya lokal dapat memperkokoh semangat kebersamaan dan sikap saling menghargai,” papar Abdullah.
Senada dengan Abdullah, Ketua YPI Malut, Taufik Assagaf, S.T.P., M.M.berharap, gelaran P5 sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka diharapkan peserta didik dapat mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Sementara itu, Asisten 3 Pemkot Ternate, Dr. Anwar Hasyim, M.Si. memberikan apresiasi atas inovasi dan kreativitas siswa dalam mengembangkan bentuk kearifan lokal baik dalam bentuk karya seni menganyam ketupat maupun skill membuat masakan lokal. (Ateng)
