KUDUS JATENG, Suara Jelata – Seorang warga bernama Af’an Abas berlamat di Desa Kirig RT 4 RW 4, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus meninggal dunia. Diduga pemicunya adalah pikiran kalut yang disebabkan dirinya menjadi nasabah dan diduga menjadi korban penipuan oleh KSU Bina Mitra Mandiri Kudus.
Hal itu seperti dikisahkan oleh istri almarhum Af’an Abas, Siti Salamah (58) saat ditemui awak media di kediamannya , Senin (18/11/2024). Diceritakan Salamah, suaminya (Af’an Abas) diduga adalah korban rayuan janji muluk seorang marketing KSU Bina Mitra Mandiri dengan iming-iming dapat suku bunga tinggi ketika menabung di KSU tersebut.
“Tetapi janji tingal janji, dan tidak pernah terpenuhi sampai suami saya meninggal dunia tidak ada kejelasannya,” ujar Salamah.
Siti Salamah mengisahkan, pada tahun 2014 dia dan suaminya didatangi seorang Marketing KSU Bina Mitra Mandiri dengan memberi harapan serta meyakinkan kami bahwa uang mereka dijamin aman. Bahkan sang Marketing itu menyebut nama Nusron Wahid (sekarang Menteri ATR/BPN).
“Kami jamin tabungan di Mitra Bina Mandiri pasti aman, sebab sekelas Nusron Wahib bertanda tangan sedang Maryoto Direktur Koperasi BMM adalah keponakan Nusron Wahid,” cerita Siti Salamah menirukan Marketing yang datang ke rumahnya.
“Dengan keterangan yang sedemikian manisnya maka almarhum meyakininya yang pada akhirnya mengajak saya untuk menabung di KSU Bina Mitra Mandiri,” sambungnya.
Siti menuturkan, almarhum suaminya waktu itu seperti orang yang tidak sadar bahkan sampai menabung 3 kali dengan total uang Rp 350,000,000. Tetapi seiring waktu yang dijanjikan, tidak ada realisasinya.
“Akibat dari semua itu almarhum pikirannya kalut, yang mengakibatkan stroke dan akhirnya dipanggil Yang Kuasa,” terang Siti Salamah terbata meneteskan air mata.
Siti Salamah pasrah dengan nasibnya, sedang kabar yang diterimanya bahwa Direktur KSU Bina Mitra Mandiri, Maryoto telah meningal dunia di Sumatera.
“Entah benar atau tidak kami tidak tahu, atau jangan-jangan itu rekayasa saja, untuk penyelamatan agar tak membayar uang tabungan kami yang dikemplang,” pungkas Siti Salamah menduga-duga. (Als)