KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Kantor Pertanahan (Kantah) Ternate menggelar Sosialisasi Konsolidasi Tanah kepada warga korban banjir bandang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate, Senin (02/12/2024) pagi.
Kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi Kantor Pertanahan (Kantah) Ternate dengan Pemkot Ternate melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) tersebut, dihadiri pula perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku Utara dan Polsek Pulau Ternate.
Sosialisasi Konsolidasi Tanah ini berlangsung di Aula Basarnas, Kelurahan Jambula Kota Ternate. Selain instansi berwenang tersebut, hadir pula Camat Pulau Ternate, Lurah Rua dan Jambula serta warga terdampak musibah banjir Kelurahan Rua.
Diwawancarai awak suarajelata.com usai kegiatan, Kepala Kantor Pertanahan Kota Ternate, Arman Anwar mengatakan, Sosialisasi Konsolidasi Tanah ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan koordinasi pihak terkait dalam mendukung program pembangunan yang memerlukan ketersedian lahan.
Dikatakan Arman, melalui kegiatan ini diharapkan seluruh pihak yang terlibat lebih memahami peran dan tanggung jawab masing masing dalam proses Konsolidasi Tanah, serta bekerja sama lebih baik lagi dalam mendukung Pembangunan Rumah Layak Huni, dampak Banjir Bandang di Kelurahan Rua.
Terkait legalitas kepemilikan sertipikat bidang tanah dan hunian (Rumah Layak Huni/RLH) oleh warga terdampak korban banjir, Arman menegaskan bidang tanah yang telah dibangun 49 unit hunian (RLH) yang sementara dalam tahapan pembangunan, dibangun di atas Tanah Milik Pemkot Ternate.
Tanah tersebut juga sudah bersertipikat Hak Milik Perorangan yang pada saat pembelian oleh Pemkot Ternate belum sempat dibalik nama. Pemkot Ternate telah mengajukan Permohonan ke Kantah Kota Ternate dan telah ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
Progres Pembangunan 49 Unit RLH Warga Terdampak Banjir Rua
Kadis Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Ternate, Toni S. Pontoh dalam presentasi materi Sosialisasi Konsolidasi Tanah mengatakan, pembangunan RLH di Kelurahan Jambula untuk warga terdampak musibah banjir Rua, progresnya sudah mencapai 60-70 persen.
Menurut Toni, pembangunannya dimulai sekitar dua bulan lalu dan finishing-nya pada 21 Desember 2024 nanti.
“Pembangunannya sudah 49 unit, plus fasilitas musala dan gedung Sekolah Dasar (SD). Selain fasilitas umum tersebut terdapat juga fasilitas umum lainnya berupa peningkatan jalan tanah ke aspal dan pembangunan ruang terbuka hijau,” ujar Toni.
Menurutnya, 49 RLH yang sudah dibangun lengkap ada 5 unit. Sisanya masih menunggu waktu oleh karena musim penghujan berdampak atap rumah belum bisa terpasang.
“Terkait bentuk, model dan luasan ideal sesuai keinginan Pemkot adalah luasan 1 unit rumah adalah 10x 15 meter persegi dengan tipe 36,” jelas Toni.
Diketahui, pembangunan hunian ini dibangun melalui PT Nindia Karya. Direncanakan setelah rampung nanti akan dilakukan penyerahan dari Kementerian PUPR ke Pemkot Ternate dan selanjutnya ke pemilik rumah. (Ateng)