DAERAHNewsPROFIL

MUI Kota Ternate Imbau Masyarakat Tetap Jaga Persaudaraan

×

MUI Kota Ternate Imbau Masyarakat Tetap Jaga Persaudaraan

Sebarkan artikel ini
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kota Ternate, Prof. Dr. Jubair Situmorang, S.Ag, M.AC. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Pelaksanaan Pilkada saat ini tengah memasuki tahapan pleno KPU Provinsi dan Kabupaten Kota. Dalam konteks ini, masyarakat telah menggunakan hak pilihnya secara demokratis sesuai prosedur aturan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kota Ternate, Prof. Dr. Jubair Situmorang, S.Ag, M.AC mengimbau masyarakat hendaknya tetap menjaga nilai-nilai persaudaraan sesama. Jangan oleh karena beda pilihan politik lantas menjadi alasan untuk memutus relasi sosial persaudaraan.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Kita percayakan sepenuhnya kepada penyelenggara Pemilu yakni Komisioner KPU dan Bawaslu untuk melaksanakan tugasnya secara baik. KPU dan Bawaslu harus tetap menjaga integritas dan sumpah jabatannya. Kemungkinan puas dan tidak puas akan terjadi. Bila itu terjadi, sebaiknya kita gunakan mekanisme yang ada,” ujar Prof Jubair melalui rilis yang dikirim ke awak suarajelata.com, Selasa (03/12/2024).

Menurut Jubair, di atas semua itu ada yang tidak boleh usai atau selesai yakni persaudaraan. Terlalu sedikit bila punya teman seribu orang, terlalu banyak bila kita memiliki satu orang musuh.

Siapapun harus menjaga nilai persaudaraan, menjaga rasa serta menjaga kata agar saudara jangan merasa tersakiti.

“Hujatan dan bahasa yang provokatif melalui Medsos segera dihentikan. Karena yang demikian berpotensi merusak tatanan solidaritas sosial, kohesi sosial, kebersamaan dan kekeluargaan.

“Sekedar kami mengingatkan, jangan gara-gara Pilkada, saudara sesama menjadi orang lain, tapi seharusnya orang lain harus menjadi saudara sesama,” ungkapnya pula.

Ia berharap semoga semua pihak bisa menjaga suasana kota dan suasana kebatinan warga. Hindari saling menghujat apalagi mengarah pada SARA.

“Pelaksanaan Pilkada juga harus tegak lurus sesuai aturan. Demikian juga dengan aparat penegak hukum. Aparat diharapkan semaksimal mungkin mampu mengendalikan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (Ateng)