KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate terus gencar melakukan edukasi dan sosialisasi penanganan sampah. Terkait dengan upaya tersebut, pada Selasa (10/12/2024) kemarin, dilangsungkan rapat bersama Camat Ternate Selatan, Pemerintah Kelurahan Sasa, Ketua RW dan RT dalam lingkup Kelurahan Sasa serta beberapa Komunitas Peduli Sampah.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Lurah Sasa tersebut diinisiasi oleh DLH Kota Ternate. Selain Camat dan Pemerintah Kelurahan, hadir pula Kepala DLH Kota Ternate, M. Syafei Baay, S.T, M.T.
Diwawancarai awak suarajelata.com, Rabu (11/12/2024), M. Syafei mengatakan, pertemuan atau rapat tersebut adalah bentuk tindak lanjut dari aksi bersih-bersih (clean-up) yang telah berlangsung sebelumnya, Minggu (08/12/2024). Aksi clean-up tersebut berlokasi di pesisir pantai Kelurahan Sasa Kota Ternate Selatan.
Ditanya terkait agenda rapat, Syafei menjelaskan, rapat tersebut untuk membahas hal-hal teknis terkait penanganan sampah pada titik-titik rawan sampah.
“Titik-titik krusial yang rawan sampah adalah area kali mati serta pesisir pantai,” ujar Syafei.
Dikatakannya, bentuk kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah, pembagian tugas kerja dan gerakan aksi penanganan sampah. Aksi ini dengan cara menyasar dan membersihkan titik-titik yang dianggap kumuh oleh karena didominasi sampah.
“Pokok bahasan penting lainnya adalah mencari solusi atas sumber produksi sampah. Ini menjadi masalah urgent karena masyarakat yang berdomisili di hulu ketinggian masih membuang sampah di kali mati,” ujarnya.
Menurut Syafei, sumber produksi sampah juga banyak berasal dari penghuni kost-kostan. Jumlah tempat kos di Kelurahan Sasa sangat signifikan, ada 96 unit tempat kost di kelurahan ini.
“Sesuai jadwal yang kita sepakati bersama, pada Ahad akhir pekan ini, kami langsung eksyen. Intinya penanganan sampah jangka pendek ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat juga kepada penghuni tempat kost yang didominasi oleh mahasiswa,” cetusnya.
Syafei juga mengatakan, DLH akan berencana melakukan sosialisasi ke Kampus-kampus terkait penanganan sampah. Pihaknya menginginkan ada MoU antara Pemkot melalui DLH dengan pihak kampus terkait hal tersebut.
“Kami berharap kampus juga memiliki konsep dan manajemen persampahan,” tuturnya.
Melalui upaya ini, pihaknya secara berkala melakukan evaluasi. Di bulan Desember dan Januari nanti akan dilihat before and after terkait hasilnya seperti apa.
Harapannya, menurut Syafei, upaya ini menjadi pilot project untuk suatu kawasan. Bagaimana mereka mengelola sampah dengan melibatkan semua pihak terutama Lurah, RT/RW, masyarakat termasuk komunitas peduli sampah dan media. (Ateng)