KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Pembangunan fisik Ruang Perpustakaan dan Ruang Laboratorium Komputer SMA Islam Ternate terhenti sejak 2016 lalu. Diketahui, mentoknya pembangunan dua ruang yang didanai melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Provinsi Maluku Utara tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas belajar mengajar.
Terkait penyebab belum dilanjutkan pembangunan yang saat ini telah mencapai 40% tersebut, Ketua Yayasan Perguruan Islam (YPI) Maluku Utara, Taufik Assagaf, S.T.P., M.M. yang juga Plt. Kepala SMA Islam Ternate, ketika dimintai keterangan mengaku tidak mengetahui secara jelas penyebabnya.
“Saat itu saya belum menjabat sebagai Ketua YPI sekaligus belum juga sebagai Plt. Kepala SMA Islam Ternate. Dengan demikian, informasi terkait itu, saya tidak mengetahui secara jelas,” tuturnya saat diwawancarai awak suarajelata.com, Rabu (05/02/2025)
Dikatakan, pembangunan saat ini sudah mencapai 40%, pembangunan itu dibangun sejak 2016 lalu. Lantai satu diperuntukkan untuk ruang guru dan ruang kelas dan saat ini sudah difungsikan. Sementara lantai duanya itu yang belum ada kelanjutannya.
Sekalipun demikian, menurut Taufik, pihak yayasan saat ini terus berupaya mempercepat penyelesaian dua ruang tersebut. Ini karena sangat fundamental dalam membantu aktivitas belajar mengajar.
Demi kelanjutan pembangunan tersebut, Taufik mengatakan telah mengajukan usulan tertulis ke Dikbud Provinsi Maluku Utara.
“Sayangnya usulan kami tersebut belum bisa diakomodir. Ini karena untuk pembangunan fisik di tahun 2025 masih harus dipending,” tukasnya.
Sekalipun demikian, pihaknya meminta kompensasi ke Dikbud untuk proses rehab ringan beberapa ruang belajar yang saat ini mengalami kerusakan.
Menurutnya, kerusakan tersebut berupa atap seng yang mengalami kebocoran. Kondisi ini berdampak juga pada plafon ruangan yang mulai rusak karena rembesan air hujan.
“Alhamdulillah, setelah kami sampaikan itu, Pak Kadis langsung mengkonfirmasi ke bagian perencanaan. Kami disuruh untuk melengkapi dan mengirim data terkait kerusakan tersebut,” terang Taufik.
Taufik berharap, usulan tersebut secepatnya bisa terealisasi demi kepentingan pembelajaran bagi siswa-siswi. (Ateng)