Sinjai, Suara Jelata—Stand di Alun-Alun Sinjai banyak tidak terisi. Hal ini disebabkan karena harga cukup mahal.
Diketahui Alun-alun Sinjai Bersatu terletak di Jl Tondong, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Lapak tersebut bagian dari Sinjai Fest 2025 digelar untuk memeriahkan Hari Jadi ke-461 Kabupaten Sinjai
Dengan tema “Pesta Belanja, Hiburan, dan Rekreasi untuk Masyarakat Sinjai”.
Acara yang digagas oleh Delapan Event Organizer ini akan berlangsung dari tanggal 14 hingga 27 Februari 2025 mendatang.
Hanya bagian lapak pinggir jalan yang terisi.
Salah satu pedagang dari luar Daerah yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa dirinya menyewa 1 lapak cukup mahal.
“Kami dari Makasar jualan disini, saya sewa lapak ini dengan harga Rp 700 ribu,” ucapnya.
Pedagang yang berbeda, SL ia juga berasal dari Makassar menyebutkan bahwa penyewaan lapak dirinya lebih tinggi daripada yang disekitarnya.
“Saya sewa lapak ini dengan harga Rp 800 ribu,” ucapnya.
Hal yang sama juga dirasakan DL asal Sinjai.
“Kok bervariasi ya, padahal kita berdempetan,” ujarnya.
Semua pedagang tersebut berharap agar modalnya kembali dengan berjual di lapaknya.
Selain harga stand yang bervariasi, pengunaan lapangan Alun-alun Sinjai sebagai event Sinjai Fest 2025 juga menuai sorotan publik.
Kondisi Lapangan Alun-alun Sinjai Bersatu yang merupakan lapangan olahraga sepak bola mini dipancang bambu oleh panitia.
Pemancangan bambu ini kata Panitia, Gomes, untuk stand pedagang yang akan ikut berjualan di Lapangan ini.
Hanya saja pemancangan ini disinyalir akan membuat kondisi lapangan akan rusak nantinya.
Apalagi saat pembangunannya dianggarkan untuk Rumput lapangan.
Ditambah lagi suasana saat ini musim hujan di Kabupaten Sinjai.
Panitia saat ini memancang dan mendirikan stand penjualan mengunakan bambu di tengah lapangan.
Pembangunan alun-alun sinjai bersatu menelan anggaran Rp7.122.406.000.
Salah satunya dianggarkan untuk Rumput Lapangan.