BREBES JATENG, Suara Jelata – Baru-baru ini, tepatnya bulan Maret kemarin, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes meluncurkan pelayanan teknologi Digital Subtraction Angiography (DSA).
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Brebes, dr. Aries Suparmiati mengungkapkan, DSA adalah teknologi pencitraan medis yang digunakan di rumah sakit untuk memvisualisasikan pembuluh darah dan struktur vaskular lainnya.
“Sebagai bagian dari upaya kami untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. DSA adalah teknologi pencitraan medis yang digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah dan struktur vaskular lainnya,” kata dr. Aries Suparmiati didampingi Kepala bidang penunjang Miftakhul Janan dan dr. Yuliana, Sabtu (26/4/2025).
Dengan adanya layanan DSA di RSUD Brebes, menurut Aries Suparmiati, pasien dapat memperoleh diagnosis yang lebih akurat dan efektif untuk kondisi vaskular.
“Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan membantu mereka mendapatkan perawatan yang tepat,” ujarnya.
Aries Suparmiati mengatakan, dengan teknologi medis terbaru ini mampu mendeteksi gangguan pembuluh darah. Bahkan, dengan akurasi tinggi, prosedur yang lebih cepat dan minim rasa nyeri.
Dikatakan Aries Suparmiati, layanan DSA merupakan prosedur radiologi intervensi invasif yang memanfaatkan kateter, wire, media kontras, dan alat fluoroscopy.
“Melalui pancaran sinar X secara real-time, aliran darah yang telah disuntikkan media kontras akan divisualisasikan secara jelas dari fase arteri, kapiler, hingga vena,” terangnya.
Selain itu, lanjut Aries, teknologi ini juga menjadi alat bantu penting dalam mendiagnosis penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah.
“Termasuk, berbagai kondisi seperti stroke, aneurisme, atau stenosis,” katanya.
Menurutnya, DSA sangat direkomendasikan bagi pasien dengan risiko tinggi. Seperti, penderita hipertensi, diabetes, atau kadar kolesterol tinggi.
Adapun dokter spesialis yang menangani layanan DSA, Aries Suparmiati menyebut, layanan DSA ditangani langsung oleh dr. Nur Arif Wibowo, Dokter Spesialis Radiologi (Neuroradiologi Intervensi).
Sementara itu, dr. Nur Arif Wibowo dalam keterangannya melalui video mengatakan, prosedur layanan DSA ini tidak hanya bersifat diagnostik. Tetapi juga dapat dilanjutkan langsung ke terapi intervensi sesuai hasil temuan.
Bahkan, kata Nur Arif Wibowo, DSA membantu mendeteksi gangguan aliran darah secara lebih presisi, khususnya pada kasus stroke.
“Kami dapat langsung melakukan tindakan intervensi sesuai kondisi pasien. Namun, sementara layanan ini baru diperuntukkan untuk pasien umum karena belum tercover BPJS,” ujarnya.
dr. Nur Arif Wibowo menceritakan pengalaman saat dirinya menangani pasien dengan keluhan infark di lobus oksipal.
“Jadi pasien itu sudah lama kurang lebih 3-4 Tahun lalu, jadi keluhannya itu anggota gerak badan memang agak lemas terus kaku pada leher dan wajah bagian kiri itu terasa kesemutan,” kata Nur Arif Wibowo.
Kemudian, ia pun akan menilai apa sebenarnya yang terjadi pada pasien tersebut. Kemudian dengan menggunakan obat secara langsung ia masukan obat melalui pembuluh darah.
“Kemudian kita nilai, Alhamdulillah sudah selesai kurang lebih satu jam pada pemeriksaan pasien tersebut,” terangnya. (Olam).















