GOWA SULSEL, Suara Jelata – Komunitas Pintu Literasi Indonesia sukses melaksanakan sedekah dhuafa setiap bulannya. Kali ini dengan mengusung tajuk “Berbagi Kasih Dengan Dhuafa” berupa pemberian paket sembako dan uang tunai di Kelurahan Malakaji (Pakere’), Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Sabtu (10/05/2025) lalu.
Kegiatan ini dalam rangka berpartisipasi dalam program Kabupaten Gowa menjadi orang tua asuh bagi masyarakat miskin dan dhuafa. Salah satu sasarannya adalah penyandang disabilitas, Kadi, salah satu warga Kelurahan Malakaji.
Diketahui program Kabupaten Gowa itu sejak tahun 2020 kepada masyarakat yang tergolong miskin ekstrem yang berada di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Program kerja berbagi ini merupakan kegiatan rutin Komunitas Pintu Literasi Indonesia sejak tahun 2020. Kegiatan ini diinisiasi oleh Founder komunitas Pintu Literasi, Ramlah Rara penulis buku “Literasi Demokrasi” dan “Jejak Waktu”. Rara ini juga tokoh muda literasi di Kabupaten Gowa dan saat ini menjabat sebagai Duta Baca Sulawesi Selatan.
Langkah ini sebagai upaya mencapai indeks literasi inklusi sosial, dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Adapun sumber dana dari kegiatan ini adalah berasal dari sumbangsih dari donatur tetap komunitas dan pengurus.
Kegiatan ini sebagai wujud tercapainya literasi sosial dan capaian program 100 hari kerja Bupati Gowa Hj. Sitti Husniah Talenrang, S.E., M.M., yakni program kerja Pendamping Orang Tua Asuh Kepada Keluarga Miskin Ekstrem (KME) yang melibatkan berbagai elemen pemerintah di Kabupaten Gowa.
Kata Ramlah Rara, bersyukur kegiatan yang sudah berlangsung beberapa tahun ini dengan melibatkan donatur tetap.
“Kami mulai merangkul kepada mereka masyarakat yang memiliki kepekaan besar tentang dunia sosial yang kami jadikan sebagai donatur tetap, di mana rata-rata mereka adalah pelaku UMKM di Gowa. Selain itu mimpi saya adalah menjadikan Komunitas Pintu Literasi ini sebagai komunitas yang memiliki tingkat kepekaan besar kepada lingkungannya,” ujar Rara.
“Karena tahta tertinggi sebuah literasi adalah ketika kita mampu mengaplikasikan hasil bacaan kita. Program ini terlaksana tentu saja tidak terlepas dari kerja sama pengurus, donatur dan masyarakat yang selalu memberikan saran dan masukan yang membangun. Semoga saja ke depannya kita mampu berkolaborasi dengan pemerintah dengan program lain yang bukan hanya tentang kemiskinan tapi berbagai hal seperti peningkatan budaya baca masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tompobulu, Hj. Nursyamsi, SKM mengatakan, dirinya sangat bersyukur dengan gerakan ini, karena mampu membantu pihaknya dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
“Bukan hanya di bidang kesehatan saja seperti yang kami kolaborasi sebelumnya yakni ke sekolah-sekolah memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan dan pendidikan serta meminimalisasi kenakalan remaja,” tuturnya.
Banyak harapan dan cinta untuk komunitas ini, terutama masyarakat dan pemerintah. Pemuda memiliki kekuatan besar dan jiwa gotong royong yang besar pula dalam menyelesaikan permasalahan yang ada terkhusus permasalahan literasi di pelosok desa.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Camat Tompobulu, Bapak Akbar Tola, SE, mengatakan, program Komunitas Pintu Literasi sangat luar biasa, serta pihaknya terima kasih kepada Rara dengan gerakan dan ajakan bertemu langsung dengan masyarakat.
“Kegiatan ini sangat membantu kami juga dengan program pemerintah yang kami laksanakan sebagai program 100 hari kerja Bupati. Semoga ke depannya kita bisa berkolaborasi lagi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada masyarakat,” tutur Camat Tompobulu.
Sementara itu salah satu donatur tetap Pintu Literasi, Nurwahidayanti mengatakan, dirinya mengapresiasi komunitas literasi ini, dengan berbagai program kerja rumah bacanya yang mampu meningkatkan daya baca anak-anak hingga orang tua. Karena Kedai Literasi sebagai sekretariat Pintu Literasi sebagai wadah masyarakat untuk meningkatkan literasinya.
“Karena di sana tersedia bahan bacaan yang bisa dibaca oleh anak-anak hingga orang tua, pengurus pun aktif melaksanakan kegiatan lomba yang mampu mengasah kemampuan anak-anak. Saya menjadi donatur tetap setiap bulannya karena memang kegiatannya sangat bermanfaat dan melalui komunitas ini saya mampu berbagi dengan mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.
Komunitas Pintu Literasi yang resmi berdiri sejak 2019 namun telah menjalankan programnya sejak beberapa tahun sebelumnya. Komunitas ini terletak tepat di bawah kaki Gunung Lompobattang tepatnya di Tanete Dusun Tanete Desa Tanete Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Komunitas ini memiliki sekretariat yakni Kedai Literasi, terus berupaya memberikan yang terbaik. Melaksanakan kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dengan misi menyelesaikan permasalahan bersama-sama khususnya tentang peningkatan budaya baca dan melek literasi.
“Semoga saja gerakan literasi ini bisa memantik dan memanggil para pemuda untuk terus melaksanakan kegiatan literasi kapan pun dan di mana pun kita berada,” harap Ramlah Rara. (Wahyuni)