KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Eksistensi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Ake Gaale sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pelanggan yang ada di Kota Ternate, Kamis (12/06/2025).
Pada satu sisi, eksistensi perusahaan ini sangat juga ditunjang oleh pemenuhan kewajiban pelanggan dalam membayar biaya pemakaian air minum. Semakin tinggi tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat pelanggan untuk memenuhi kewajiban tersebut akan berdampak semakin survive-nya perusahaan.
Diwawancarai awak suarajelata.com, Rabu (11/06/2025), Kepala Bagian Hubungan Pelanggan (Kabag Hublang) Perumda Ake Gaale Kota Ternate, Fadli Mahda mengatakan, terkait volume pemakaian air, Perumda mengelompokkan langganan dalam beberapa kelompok.
Kelompok 1 yang terdiri dari 1A meliputi hidrant/kran umum, 1B meliputi KM/WC umum, 1C berupa tempat ibadah dan 1D yayasan sosial atau sekolah dan Rumah sakit.
“Kelompok 2 meliputi 2A yakni rumah tangga 1, 2B atau rumah tangga 2, 2C berupa kios, salon, biro jasa, KM/WC komersial dan 2D meliputi penginapan, Rumah makan, kafe dan bengkel,” terang Fadli.
Untuk Kelompok 3 terdiri dari 3A yakni Rumah tangga 3, 3B meliputi instansi pemerintah, TNI, Polisi, Tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi. 3C meliputi depot air, Laundry dan cuci mobil sedangkan 3D terdiri dari industri, ruko, hotel, resto dan perusahaan. Kelompok 4A meliputi pelabuhan laut/udara.
“Jumlah keseluruhan kelompok baik dari kelompok 1A hingga 4A adalah 35.201 pelanggan. Dari jumlah tersebut, pelanggan yang taat atau patuh membayar rekening air pada bulan berjalan (Juni 2025) adalah sebanyak 25.442 atau 72,28 persen,” ungkap Fadli.
Tunggakan 2 hingga 3 bulan terhitung sebelum Juni 2025 berjumlah 5.679 pelanggan atau 16,13 persen. Selanjutnya tunggakan 4 hingga 8 bulan terhitung sebelum Juni 2025 adalah sebanyak 2.538 pelanggan atau 7,21 persen. Berikutnya tunggakan 9 hingga 12 bulan sebelum Juni 2025 adalah sebanyak 605 pelanggan atau 1,72 persen.
“Selain itu, tunggakan 13 sampai 24 bulan terhitung sebelum Juni 2025 sebanyak 364 pelanggan atau 1,03 persen. Untuk tunggakan 24 bulan terhitung sebelum Juni 2025 sebanyak 573 pelanggan atau 1,63 persen, “ pungkasnya. (Ateng)















