AdvetorialBeritaPEMDA SINJAI

Dinas Kesehatan Sinjai Gandeng Ahli Bedah Plastik Asal Belanda untuk Perawatan Luka Kusta

×

Dinas Kesehatan Sinjai Gandeng Ahli Bedah Plastik Asal Belanda untuk Perawatan Luka Kusta

Sebarkan artikel ini

Sinjai, Suara Jelata – Komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita kusta mendapat suntikan semangat baru.

Bertempat di Puskesmas Samataring, Jumat (25/7/2025), digelar On the Job Training (OJT) Perawatan Luka Kusta, yang menghadirkan narasumber istimewa, Willem J. Theuvenet, MD, PhD, seorang dokter ahli bedah plastik, tangan, rekonstruksi, dan estetika asal Belanda.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Sinjai bekerja sama dengan Yayasan Dedikasi Tjipta Indonesia (YDTI) dan Perhimpunan Mandiri Kusta (PerMaTa) Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, khususnya dalam penanganan luka kusta yang membutuhkan pendekatan sensitif dan manusiawi.

Willem J. Theuvenet dikenal sebagai tokoh dunia dalam penanganan kusta dan pengembangan teknik perawatan luka yang inklusif bagi para penyintas.Kehadirannya disambut antusias, tak hanya oleh tenaga kesehatan, tetapi juga para pasien penyandang disabilitas akibat kusta yang turut dihadirkan dari Puskesmas Kampala, Panaiang, dan Samaenre.

“Ini adalah kesempatan langka dan sangat berharga. Kehadiran dr. Willem J. Theuvenet, MD, PhD langsung dari Belanda membuktikan bahwa isu kusta masih mendapat perhatian internasional,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sinjai, Akhriani.

Apalagi menurut dia, pelatihan ini tidak hanya memperkuat keterampilan teknis petugas, tetapi juga membuka wawasan tentang pentingnya pendekatan humanis dan rekonstruktif dalam perawatan luka kusta.

Akhriani berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak nyata terhadap kualitas layanan bagi pasien kusta di Sinjai, serta menjadi momentum untuk memperkuat upaya penghapusan stigma terhadap penyintas kusta.

Ia menambahkan bahwa semua pengelola program kusta dari 16 Puskesmas di Sinjai diwajibkan mengikuti pelatihan ini. Tujuannya jelas, membangun kompetensi, empati, dan memperkuat upaya penghapusan stigma terhadap pasien kusta.