NewsPENDIDIKAN

Mahasiswa KKN 114 Unhas Luncurkan Program Inisiatif ‘BioSubur’ di Desa Massaile Sinjai

×

Mahasiswa KKN 114 Unhas Luncurkan Program Inisiatif ‘BioSubur’ di Desa Massaile Sinjai

Sebarkan artikel ini
BioSubur: Inovasi Pengelolaan Limbah Ternak dan Padi untuk Pertanian Berkelanjutan di Sinjai/ist

Sinjai, Suara Jelata—Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 114 dari Universitas Hasanuddin meluncurkan sebuah program inovatif di Desa Massaile, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai.

‎Mereka akan melakukan Sosialisasi dan Demonstrasi (BioSubur) Kompos Organik Terpadu ini dirancang untuk mengatasi masalah limbah sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.

‎Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap tantangan serius yang dihadapi sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat pedesaan di Indonesia.

‎Sektor ini telah mengalami dampak negatif akibat ketergantungan pada pupuk kimia sintetis, seperti penurunan kualitas tanah, pencemaran lingkungan dan peningkatan biaya produksi.

‎Ironisnya, di banyak daerah pertanian, limbah organik berupa kotoran hewan dan sekam padi melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal dan bahkan seringkali menjadi masalah lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

‎Fokus utama dari program BioSubur adalah pemanfaatan limbah kotoran hewan dan sekam bakar padi sebagai bahan dasar pupuk kompos.

‎Nurdin, Ketua Kelompok Tani Mapareng, menjelaskan Desa Massaile memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian organik, terutama dengan ketersediaan limbah dari peternakan lokal dan hasil samping pertanian padi.

‎”Namun masyarakat masih kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah tersebut menjadi pupuk kompos yang berkualitas” katanya.

‎Penerapan inovasi dalam pengelolaan limbah menjadi pupuk organik berkelanjutan ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan secara alami meningkatkan kesuburan tanah.

‎Pelatihan mengenai produksi pupuk kompos organik yang diberikan tim KKN 114 menawarkan solusi praktis, ekonomis dan ramah lingkungan bagi petani, sekaligus mendorong terciptanya pertanian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

‎Pelaksanaan program diawali dengan observasi lapangan dan wawancara dengan tokoh masyarakat serta petani untuk mengidentifikasi permasalahan terkait pengelolaan limbah dan kebutuhan akan pupuk organik.

‎Selanjutnya, dilakukan penyuluhan berupa sosialisasi konsep pupuk organik, manfaatnya, dan potensi limbah kotoran hewan serta sekam padi sebagai bahan baku.

‎Tahap berikutnya adalah demonstrasi langsung pembuatan pupuk kompos, dengan melibatkan peserta secara aktif dalam setiap tahapan, mulai dari persiapan bahan, proses pengomposan, hingga pemanenan.

‎Sumber daya yang digunakan dalam program ini meliputi sumber daya manusia, material seperti limbah kotoran hewan, sekam padi, aktivator kompos (EM4), dan alat pendukung lainnya, serta modul pelatihan sebagai sumber daya non-material.

‎Dampak yang diharapkan dari program BioSubur sangatlah multifase. Dari sisi lingkungan, program ini bertujuan mewujudkan model pengelolaan limbah organik yang efisien dan berkelanjutan di tingkat rumah tangga atau kelompok tani.

‎Secara ekonomi, masyarakat diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan teknik pembuatan pupuk kompos, serta terciptanya peluang ekonomi baru melalui produksi dan pemasaran pupuk kompos organik secara lokal.