BREBES JATENG, Suara Jelata – Tambak (balong) ikan bandeng dan udang vaname menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat pesisir Pantai Utara Brebes.
Namun, ratusan petani di empat desa Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Yakni, Desa Limbangan, Karangdempel, Prapag Lor, dan Prapag Kidul, menghadapi masalah sedimentasi yang tak kunjung teratasi.
Penyebab utamanya adalah Drempel (ambang) pintu air Sungai Cisanggarung lama perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah yang terlalu tinggi sekitar 3 meter sehingga menghambat aliran air ke muara.
Akibatnya, aliran sungai tidak membawa material sedimentasi alami ke tambak, justru memicu abrasi parah di kawasan pertambakan.
H. Rasdi (60), salah satu petani tambak, mengeluhkan lahan seluas 3 hektarnya yang terus terkikis abrasi selama 10 tahun terakhir.
“Tambak saya menyusut setiap tahun. Jika tidak ada sedimentasi pengganti ke depan bisa habis sama sekali,” ujarnya prihatin.
Oleh karena itu, Ia mendesak agar drempel pintu air Sungai Cisanggarung diturunkan atau dipangkas, sehingga air dapat mengalir langsung ke Sungai Lama Cisanggarung menuju muara.
Dengan demikian, material sedimentasi bisa kembali terdistribusi ke tambak.
Merespon hal tersebut, Samsul Falah, S.Pd.I, Anggota Komisi 2 DPRD Brebes dari Fraksi Partai Demokrat, mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis) segera mengambil tindakan.
“Kami meminta BBWS Cimancis sebagai pengelola bendungan karet segera melakukan evaluasi teknis dan langkah konkret,” tegasnya.
Menurutnya, berdasarkan koordinasi dengan Kementerian PUPR, telah diusulkan pembongkaran drempel di Sungai Lama Cisanggarung.
“Alhamdulillah sudah disurvei oleh BBWS Cimancis, dan insya Allah tahun ini akan dibongkar,” jelas Syamsul Falah.
Sementara itu, Mulyadi, Kabid Pengairan Dinas PSDAPR Brebes, menyatakan bahwa usulan tersebut sejalan dengan harapan pihaknya.
“Apa yang disampaikan Pak Syamsul Falah bisa dikaji lebih lanjut dan kami berharap dapat direalisasikan,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, puluhan ribu hektar tambak di pesisir Pantai Utara Losari telah terdampak abrasi. Kondisi ini mengancam mata pencaharian puluhan keluarga petani tambak di wilayah tersebut. (Olam).