BREBES JATENG, Suara Jelata – Brebes Beres Fair (BBF) 2025 yang berlangsung sejak 5 hingga 25 Agustus resmi berakhir dengan kesan positif.
Setelah menghadirkan hiburan dan pameran pembangunan, panitia bergerak cepat memulihkan lokasi di GOR Sasana Krida Adhi Karsa agar kembali bersih dan siap digunakan masyarakat.
Ketua Pelaksana BBF 2025, Dio Ramadani, menyebut meski masa pemulihan fasilitas dijadwalkan pada 26–29 Agustus dengan izin penggunaan lokasi hingga 30 Agustus, area GOR Sasana Krida Adhi Karsa sudah bersih sejak Senin (25/8) dan siap kembali digunakan.
“Izin penggunaan lokasi berlaku hingga 30 Agustus, dengan masa pemulihan fasilitas dijadwalkan pada 26–29 Agustus. Namun hari ini lapangan sudah bersih dan bisa dipakai lagi,” ujarnya di lokasi.
Pantauan lapangan memperlihatkan area GOR sudah rapi tanpa sisa sampah maupun perlengkapan acara. Arena yang semula dipenuhi stan, panggung, dan pengunjung kini kembali lapang.
“Biasanya kalau ada acara besar, lapangan baru bersih seminggu kemudian. Ini dua hari sudah rapi. Salut buat panitia BBF,” ungkap Irwan, warga Kelurahan Brebes.
BBF 2025 yang berlangsung 21 hari, menghadirkan Pameran Pembangunan, pasar malam, stan UMKM, kuliner, wahana permainan, hingga panggung hiburan.
Ratusan hingga ribuan pengunjung memadati area GOR setiap malam, menjadikannya ruang temu antara pemerintah dan masyarakat.
Pameran Pembangunan BBF 2025 yang digelar 15–22 Agustus menjadi sorotan utama.
Stan-stan dari berbagai OPD menampilkan capaian program, inovasi pelayanan publik, serta partisipasi komunitas secara interaktif.
Bagi pelaku UMKM lokal, acara ini juga membuka peluang promosi dan transaksi langsung dengan pengunjung.
Selain meriah, pelaksanaan BBF 2025 juga dinilai tertib.
Kebersihan yang segera dipulihkan menjadi salah satu indikator bahwa panitia tidak hanya fokus pada kemeriahan, tetapi juga menjaga kenyamanan publik.
“BBF tahun ini bukan cuma meriah, tapi juga tertib dan bertanggung jawab. Lapangan cepat dibersihkan, itu bukti panitia serius menjaga kenyamanan warga,” tambah Bowo, warga Gandasuli.
Dengan manajemen yang rapi dan semangat gotong royong, BBF 2025 dinilai sukses tidak hanya sebagai pesta rakyat, tetapi juga sebagai model tata kelola acara publik yang profesional.
Panitia menutup acara dengan memastikan ruang bersama kembali pada fungsi semestinya, sehingga tidak meninggalkan masalah bagi warga.
Kesigapan tersebut menambah kesan positif BBF 2025. Bagi banyak warga, acara ini tidak hanya menghadirkan hiburan dan kebanggaan.
Tetapi juga memperlihatkan bagaimana sebuah pesta rakyat bisa berjalan meriah, tertib, dan tetap ramah lingkungan.
Sebelumnya diberitakan, Pengurus Sepak Bola Usia Dini pada, Minggu 24 Agustus menyayangkan Kondisi Lapangan.
Karena, kondisi lapangan sepak bola yang biasanya digunakan oleh anak-anak untuk berlatih sepak bola masih menyisakan material dan sampah berserakan. (Olam).
