KOTA MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Workshop Melukis bertajuk “Merdeka Menggambar #2” sukses dilaksanakan di BPK-RI di Jalan P. Diponegoro No. 1 Kota Magelang, Sabtu (23/08/2025). Ada yang menarik dalam acara workshop itu, di mana dari 125 peserta, ada 5 pelajar tunarungu asal SLB-B YPPALB Kota Magelang.
Acara edukasi seni rupa ini digelar oleh Museum BPK-RI bersama Komunitas Sanga Nusa dan Borobudur ArtChives. Seluruh peserta merupakan pelajar SMP/Sederajat dari wilayah Kota dan Kabupaten Magelang.
Lima pelajar tersebut yaitu Mereka adalah, Shellyna Putri Setiawan, Mawadah Assyifa’a, Aliya Nur Isnaeni, Alisa Naurah Elvaretta, dan Rahma Sarita Naila Hapsari. Kelima siswi berkebutuhan khusus ini masih menimba ilmu di SLB-B YPPALB Kota Magelang yang beralamat di Jalan Cemara Tujuh No. 34 A Kota Magelang
Meskipun kelimanya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, namun jiwa seni yang mereka miliki, mampu diekspresikan dengan baik melalui torehan cat di atas kanvas. Mereka pun mampu menuangkan imajinasi dalam sebuah karya lukisan yang ekspresif dan layak mendapat apresiasi.
Seperti karya milik peserta lainnya, lukisan karya 5 siswi SLB ini pun diikutsertakan dalal Pameran Lukisan betajuk “Citrakala Maharddhika” yang dibuka oleh Walikota Magelang, H. Damar Prasetyono pada Senin (25/08/2025) sore.
Usai pembukaan pameran, para siswi berkesempatan foto bersama Walikota Magelang. Tak lupa H. Damar Prasetyono berinteraksi dan memberi motivasi kepada mereka untuk terus belajar dan mengasah bakat seninya dengan terus berkarya.
Kepala SLB-B YPPALB Kota Magelang, Edy Purwanto, merasa bangga atas keberanian peserta didiknya berkarya bersama teman sebaya dari sekolah lain baik dari Kota Magelang maupun dari Kabupaten Magelang.
“Kegiatan ini sangat menarik, terutama bagi anak didik kami belajar di luar kelas. Berbaur dengan pelajar lain yang dikaruniai panca indera normal,” ujar Edy Purwanto.
Di tempat terpisah, Ketua Panitia Panitia Workshop dan Pameran, Agus, mengatakan workshop ini untuk mengedukasi para pelajar dalam hal seni rupa. Baik dari segi aliran, teknik maupun tokoh-tokohnya.
“Sedangkan karya anak-anak ini kami ikut sertakan dalam pameran Citrakala Maharddhika, agar memberi nuansa lain, yaitu antara karya junior dan para senior. Serta mendapatkan apresiasi dari masyarakat,” terang Agus. (Nar)