SINJAI, Suara Jelata—Belasan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Syafi’i Ma’arif Sinjai menggelar aksi demonstrasi di perempatan Tugu Bambu, Kabupaten Sinjai, Senin (30/9/2025).
Aksi ini digelar dalam rangka memperingati “September Gelap”, sebuah momentum refleksi terhadap berbagai tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di Indonesia.
Massa aksi membawa selebaran serta poster tuntutan, sekaligus menyuarakan penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dinilai belum mendapat keadilan.
Koordinator lapangan aksi, dalam orasinya, menyebutkan sejumlah catatan sejarah kelam bangsa yang harus dituntaskan oleh negara.
Diantaranya, pembantaian 30 September 1965, tragedi Tanjung Priok 19 September 1984, pembunuhan aktivis HAM Munir, reformasi yang dinilai dikorupsi, penuntasan seluruh kasus pelanggaran HAM berat, penyelesaian berbagai kasus hukum yang mangkrak, hentikan tindakan represif terhadap massa aksi.
“Kami hadir untuk mengingatkan bahwa kasus-kasus pelanggaran HAM tidak boleh dilupakan. Negara harus hadir memberi keadilan bagi korban dan keluarga korban,” tegas salah satu orator dalam aksi tersebut, Nizam.
Aksi berlangsung dengan pengawalan aparat kepolisian setempat, mahasiswa membakar ban bekas.
Aksi ini berlangsung kondusif meski sempat memacetkan arus lalu lintas di sekitar lokasi.
Mahasiswa HMI Sinjai Gelar Aksi “September Gelap”, Desak Penuntasan Kasus HAM
