Suara Jelata—-Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai mewakili Kepala Dinas Kesehatan secara resmi membuka kegiatan On The Job Training (OJT) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode HPV DNA, yang digelar di Aula Pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, Rabu (22/10/2025).
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kesehatan, khususnya dalam pelaksanaan skrining kanker leher rahim menggunakan metode HPV DNA di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sinjai dan Dinas Kesehatan, kami menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan, para narasumber, dan fasilitator provinsi atas terselenggaranya kegiatan ini. Deteksi dini kanker leher rahim sangat penting karena menjadi upaya utama menekan angka kesakitan dan kematian akibat kanker di masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kanker leher rahim atau serviks merupakan jenis kanker keempat terbanyak pada perempuan di dunia, dengan lebih dari 598.000 kasus baru dan 338.800 kematian setiap tahun (Globocan WHO, 2020).
Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati urutan kedua tertinggi dengan 36.633 kasus baru (9,2%) dan 21.003 kematian (9%) dari seluruh kasus kanker nasional.
Sekretaris Dinas menegaskan bahwa tingginya angka kejadian kanker leher rahim di negara berkembang, termasuk Indonesia, disebabkan antara lain oleh rendahnya cakupan skrining, minimnya kesadaran masyarakat, serta keterbatasan tenaga dan sarana pemeriksaan.
Karena itu, diperlukan inovasi metode deteksi yang lebih sensitif dan akurat seperti metode HPV DNA, yang mampu mendeteksi infeksi virus HPV berisiko tinggi sebelum terjadi perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker.
“Metode HPV DNA ini merupakan terobosan penting karena memungkinkan deteksi dini terhadap faktor risiko kanker serviks. Dengan demikian, penanganan dapat dilakukan sejak awal sebelum berkembang menjadi kanker yang lebih parah,” jelasnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, sekitar 20% perempuan berusia 30–69 tahun atau sekitar 64.444 orang termasuk dalam kelompok sasaran deteksi dini kanker leher rahim.
Dari jumlah tersebut, 12.888 perempuan ditargetkan menjalani pemeriksaan dengan metode HPV DNA secara bertahap di seluruh wilayah kerja puskesmas.
“Keberhasilan deteksi dini sangat bergantung pada tenaga kesehatan yang kompeten dan terlatih. Karena itu, pelatihan seperti OJT ini menjadi penting untuk memperkuat kemampuan dokter, bidan, dan ATLM di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, narasumber kegiatan dr. Hj. Yuniarty Amra, Sp.OG., M.Kes., menekankan pentingnya pemeriksaan berkala sebagai langkah efektif menekan angka kejadian kanker serviks.
“Deteksi dini dengan metode HPV DNA memungkinkan penemuan infeksi sejak dini, sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran,” terangnya.
Senada dengan itu, fasilitator provinsi Hj. Rahmaniar, S.ST., M.Kes. berharap pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam melakukan skrining dan pengambilan sampel HPV DNA sesuai standar.
“Kami berharap setelah pelatihan ini, tenaga kesehatan di Kabupaten Sinjai dapat segera menerapkan hasil pembelajaran di puskesmas masing-masing agar cakupan deteksi dini meningkat,” ujarnya.
Kegiatan OJT ini merupakan kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dan Kementerian Kesehatan RI, sebagai upaya memperkuat implementasi program deteksi dini kanker leher rahim dengan metode HPV DNA di tingkat layanan primer.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan pengucapan Bismillahirrahmanirrahim oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, disambut antusias oleh seluruh peserta yang siap mengikuti pelatihan hingga tuntas.