Sinjai, Suara Jelata – Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai melalui Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) menggelar Kegiatan Penilaian Ketersediaan obat Kabupaten melalui Evaluasi Pelaporan Obat di Puskesmas, yang bertempat di Aula Pertemuan Wisma Sanjaya, Jl. Dr. Samratulangi, Kecamatan Sinjai Utara, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dan dihadiri oleh Kepala UPTD Puskesmas se-Kabupaten Sinjai, Direktur RSUP Bulu Paccing, serta Penanggung Jawab Kefarmasian dari masing-masing puskesmas dan Rumah Sakit.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat sistem pelaporan kefarmasian, memastikan ketersediaan obat di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP), serta mendorong peningkatan mutu tata kelola logistik obat dan vaksin di Kabupaten Sinjai.
Hadir sebagai narasumber, Andi Haslinda, S.Si., Apt, Ketua Tim Kerja Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, yang memberikan pemaparan terkait penilaian ketersediaan obat di Puskesmas melalui aplikasi SIMONA (Sistem Informasi Monitoring dan pembinaan fasilitas pelayanan kefarmasian) dan upaya-upaya pengendalian ketersediaan obat.
Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya kepatuhan pelaporan data kefarmasian sebagai dasar perencanaan kebutuhan obat dan logistik yang akurat di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Pada kesempatan yang sama disampaikan pula oleh Kepala Bidang SDK, terkait hasil monitoring dan evaluasi pencatatan dan pelaporan kefarmasian TRiwulan III , dengan Ruang lingkup penilaian
meliputi:
1.Ketepatan waktu pelaporan melalui aplikasi SMILE Logistik
2.Ketepatan waktu pelaporan melalui aplikasi SELENA (Sistem Elektronik Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian) dan E Monev obat
3.Kepatuhan Pengampraan obat untuk mencegah frekuensi stock-out (kekosongan obat)
4.Kesesuaian data LPLPO dengan fisik barang
Ketepatan waktu pelaporan menjadi indikator utama dalam evaluasi kefarmasian.
Kegiatan pengeluaran vaksin dan logistik dilakukan melalui aplikasi SMILE (Sistem Monitoring dan Informasi Logistik Elektronik), platform digital resmi dari Kementerian Kesehatan RI yang digunakan untuk mengelola logistik kesehatan secara terintegrasi dan real-time.
Sementara itu, aplikasi SELENA (Sistem Elektronik Pengelolaan & Pelayanan Kefarmasian) digunakan untuk pelaporan data ketersediaan obat indikator, mencakup 40 obat esensial dan 7 vaksin IRL (Imunisasi Rutin Lengkap).
Selain itu, LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) dari puskesmas menjadi dasar dalam menyusun kebutuhan obat dan digunakan sebagai data perencanaan obat di Dinas
Apresiasi Kinerja Puskesmas
Dalam kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai juga memberikan apresiasi kepada beberapa puskesmas atas komitmen dan kinerjanya dalam pelaporan kefarmasian, yaitu:
•Puskesmas Kampala, Manipi, Balangnipa, dan Panaikang atas komitmennya dalam kepatuhan pelaporan kefarmasian secara tepat waktu dan konsisten.
•Puskesmas Manimpahoi atas keaktifannya dalam pencatatan pengeluaran vaksin dan logistik melalui aplikasi SMILE.
•Puskesmas Pulau IX atas semangat dan dedikasi tinggi dalam melaksanakan perubahan sistem pelaporan kefarmasian di wilayah kepulauan.
•Puskesmas Tengnga Lembang atas pencapaian kinerja yang optimal meskipun dengan keterbatasan sumber daya manusia.
Sekretaris Dinas Kesehatan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas komitmen seluruh puskesmas dalam mendukung penguatan sistem pelaporan kefarmasian.
“Melalui evaluasi ini, kita harapkan tidak hanya kepatuhan administrasi yang meningkat, tetapi juga adanya kesadaran bersama untuk menjamin ketersediaan obat yang memadai bagi masyarakat. Dengan sistem pelaporan yang baik, pelayanan kesehatan akan semakin optimal,” ujarnya.















