SINJAI, Suara Jelata—Setelah ramai diperbincangkan di media sosial terkait unggahan tentang menu MBG di salah satu sekolah dasar di Sinjai.
Guru SD Negeri 103 Bontompare, Kecamatan Sinjai Utara, Ramlah Udin, angkat bicara untuk memberikan klarifikasi.
Ramlah menjelaskan bahwa unggahan yang sempat viral tersebut tidak memiliki maksud negatif atau menyudutkan pihak mana pun.
Menurutnya, ia hanya menuliskan menu makan siang pada hari itu tanpa tujuan lain.
”Hanya sekitar 20 menit saya posting, lalu langsung saya hapus. Tidak ada maksud lain, saya hanya menuliskan menu pada hari itu,” ujarnya saat dihubungi media ini. Kamis, (30/10/2025).
Ia menambahkan, menu yang dimaksud sebenarnya sudah lengkap, terdiri dari nasi goreng yang ada sayurnya, buah lengkeng, ayam goreng dan mentimun.
Hanya saja, anak-anak di sekolahnya mungkin kurang menyukai jenis sayur yang disajikan, sehingga terkesan kurang diminati.
”Itu menu nasinya nasi goreng dan ada sayurnya. Mungkin anak-anak kurang suka saja dengan kacang polong, jadi saya sempat posting. Tapi sebenarnya porsinya lengkap dan sesuai,” jelasnya.
Ramlah juga menyampaikan permohonan maaf atas viralnya unggahan tersebut dan menegaskan bahwa program MBG (Makan Bergizi Gratis) di sekolahnya selama ini berjalan dengan baik.
”Saya sadar seharusnya tidak perlu saya posting di media sosial. Saya mohon maaf jika postingan saya itu jadi viral. Selama ini, MBG yang datang ke sekolah kami bagus, lengkap, dan penyalurannya cepat,” terangnya.
Ia berharap klarifikasi ini bisa meluruskan kesalahpahaman di masyarakat serta menghentikan penyebaran informasi yang tidak sesuai dengan fakta.
Sementara itu, Kepala SPPG Balangnipa 01 Rahmat Hidayat bersama Ahli Gizi Fatikah Rahmasari Putri mengatakan sebelum didistribusikan.
“Setiap menu MBG terlebih dahulu dicek bersama ahli gizi melalui uji organoleptik yaitu uji rasa, aroma, dan kandungan gizinya, ” Benernya.
Menurutnya, menu yang sempat viral tersebut sudah sesuai dengan indeks gizi dan porsi standar program MBG.
”Menu yang dimaksud itu memang porsi untuk siswa kelas 3 SD dengan nilai porsi yang telah ditentukan. Jadi sudah sesuai dengan standar yang berlaku,” tegasnya.
Rahmat juga menambahkan bahwa setiap sekolah yang menerima MBG telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan pihak SPPG.
Dalam perjanjian itu, sekolah diminta untuk menyampaikan langsung ke pihak SPPG jika ada kendala atau menu yang kurang disukai siswa, agar bisa segera dievaluasi.
”Kami terbuka untuk konfirmasi jika ada kendala di lapangan. Soal rasa tentu tidak bisa disamaratakan karena setiap sekolah dan siswa punya selera berbeda,” kuncinya.














