DAERAHPeristiwa

Nyetrum Ikan di Sungai Pemali, Pria Muda  di Brebes Tewas Tenggelam

×

Nyetrum Ikan di Sungai Pemali, Pria Muda  di Brebes Tewas Tenggelam

Sebarkan artikel ini
Setelah sekitar empat jam pencarian, sekitar pukul 16.50 WIB, tim berhasil menemukan korban sekitar lokasi terakhir terlihat (LKP). (foto : ist).

BREBES JATENG, Suara Jelata Seorang pria bernama Riki Mahfudin (28) warga Desa Buaran, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Pemali pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan Dukuh Grayak, Desa Kebogadung, Kecamatan Jatibarang.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Menurut keterangan Samsudin (52), ayah korban yang juga menjadi saksi, awalnya ia dan sang anak berangkat dari rumah untuk mencari ikan dengan cara nyetrum.

Setibanya di lokasi, keduanya mulai menyusuri sungai menggunakan alat setrum sederhana.

Saat tengah mencari ikan, korban melihat seekor ikan berukuran cukup besar muncul di permukaan air.

Tanpa berpikir panjang, Riki langsung melompat ke sungai untuk menangkap ikan tersebut.

Namun nahas, arus sungai yang deras membuatnya terseret pusaran air dan tenggelam. Sang ayah sempat berusaha menolong, tetapi gagal menjangkau tubuh anaknya yang terus terseret arus.

Melihat kejadian itu, Rudin (55), tetangga korban, segera melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang.

Tim SAR Kabupaten Brebes yang menerima laporan sekitar pukul 12.30 WIB langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.

Operasi SAR gabungan melibatkan berbagai unsur, termasuk relawan dan warga sekitar.

Setelah sekitar empat jam pencarian, sekitar pukul 16.50 WIB, tim berhasil menemukan korban sekitar lokasi terakhir terlihat (LKP) menggunakan alat bantu jangkar.

“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke rumah duka,” tulis petugas di akun Facebook SAR Kabupaten Brebes.

Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah. (Olam).

Penulis: Olam MahesaEditor: Olam Mahesa