KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Malut (Maluku Utara) saat ini diperkirakan masih berlangsung hingga sepekan ke depan.
Potensi awan hingga hujan ringan dan lebat disertai tiupan angin kencang berpeluang terjadi pada pagi, siang, malam hingga dini hari.
Diwawancarai awak suarajelata.com, Rabu (10/12/2025), Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Babullah Ternate, Fahmi mengatakan, kondisi ini disebabkan adanya sirkulasi di wilayah selatan Papua yang berdampak pada belokan dan kerapatan massa udara.
Menurutnya, kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan hujan. Kondisi ini terjadi selama satu pekan ke depan.
“Dampaknya bakal memicu tinggi gelombang laut berkisar 0,5 hingga 2 meter,” ujarnya.
Wilayah-wilayah perairan yang berpotensi terjadinya cuaca ekstrem adalah berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Adapun kecepatan angin yang terpantau saat ini disebutkan berkisar 5-15 knot.
Dikatakan Fahmi, secara klimatologi, wilayah Malut pada Desember hingga Januari, hampir sebagian besar wilayah tersebut terjadi puncak musim penghujan.
Dengan kondisi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai atau kali mati dan daerah rawan longsor agar lebih berhati-hati dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini.
Kepada masyarakat yang beraktivitas menggunakan transportasi laut diimbau tetap waspada dan menyikapi dengan kondisi laut saat ini. Wilayah-wilayah perairan yang berpotensi memicu terjadinya tinggi gelombang laut meliputi, perairan Morotai, Loloda, Batang Dua, Teluk Gebe dan perairan Kepulauan Sula.
“Sebagai petugas BMKG kami telah berkoordinasi sekaligus memberi informasi kepada instansi-instansi terkait. Selain itu, kami juga tetap meng-update informasi terbaru tentang prakiraan cuaca,” tutup Fahmi. (Ateng)















