MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Wilayah di lereng Gunung Sumbing Windusari Kabupaten Magelang diproyeksikan sebagai kawasan bawang putih. Untuk itu telah dilakukan pengembangan kawasan bawang putih di beberapa desa di Kecamatan Windusari, seperti di Desa Dampit, Ngemplak, Gunungsari dan Girimulyo.
Terkait hal itu, dilakukan Verifikasi dan Evaluasi kegiatan pengembangan kawasan bawang putih pada Rabu (10/08/2022) bertempat di Café Dlimas, Desa Girimulyo, Kecamatan Windusari. Kegiatan dihadiri oleh petugas dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Yudhi Catur Putra Tama dan Erik Berlianto.
Keduanya didampingi petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ananto Kasworo, S.P., M.Si. Selain itu hadir pula Perwakilan Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian Desa Ngemplak, Dampit, Girimulyo, dan Gunungsari.
Dalam kesempatan itu, Ananti Kasworo mengatakan pengembangan kawasan bawang putih didukung oleh program APBN dan kerjasama swasta. Dalam hal ini ada kewajiban tanam bawang putih bagi importir yang bisa dikerjasamakan dengan petani.
Adapun kelompok tani yang menjadi lokasi pengembangan kawasan bawang putih di kecamatan Windusari, Ananto Kasworo menyebut beberapa pelaksana kegiatan. Yaitu Kelompok Tani Rukun Wargo Desa Ngemplak, Kelompok Tani Maju Makmur Desa Dampit.
“Kemudian Kelompok Tani Tani Subur Desa Gunungsari dan Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Girimulyo. Dari pelaksana kegiatan tersebut mendapat fasilitas kerjasama dengan PT Basamo Berkah Makmur Yogyakarta,” terangnya.
Selanjutnya, petugas dari Dirjen Hortikultura, Yudhi Catur Putra Tama menyampaikan bahwa perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap Kelompok Tani pelaksana kegiatan. Baik secara teknis, budidaya, dan ekonomi terkait sarana produksi yang sudah diterima petani.
“Dalam kegiatan ini diambil sampel 16 orang petani bawang putih yang merupakan anggota kelompok tani pelaksana kegiatan pengembangan kawasan bawang putih. Para petani tersebut dimintai informasi terkait sarana produksi dan hasil panen,” ujar Yudhi.
Dari Ketua Kelompok Tani Tani Subur Desa Gunungsari, Madiyo menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi petani bawang putih adalah harga jual yang tidak bisa bersaing dengan bawang putih impor. Sehingga petani menjadi kurang termotivasi untuk menanam bawang putih.
“Kami berharap, ada perhatian khusus dari pemerintah terkait pemasaran hasil panen bawang putih. Dengan maksud agar lebih mengutamakan kesejahteraan petani lokal,” kata Madiyo. (Iwan)