MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Masyarakat pecinta bal-balan (sepakbola) di Magelang Raya (Kabupaten dan Kota Magelang) mendoakan para korban peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang dengan doa dipimpin K.H. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf). Acara yang dilaksanakan di Gedung Al Ikhsan komplek Ponpes API Salaf Tegalrejo Kabupaten Magelang, itu mengusung tema “Tahlil dan Doa Bersama untuk Kanjuruhan Masyarakat Bal-Balan Magelang Raya”, Rabu (05/10/2022) malam.
Hadir dalam acara itu Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, S.H, S.I.K, Kasat Intelkam AKP Suprijanto, S.H, anggota DPRD Kabupaten Magelang (FPKB) Islahudin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang (FPKB) Mahfud, anggota DPRD Kota Magelang (FPDIP) Evin Septa Haryanto Kamil, S.H. Serta anggota DPRD Kota Magelang (FPKB) Salafudin, Ketua Askab PSSI Kabupaten Magelang Rohman Rochim, Pengurus Manajemen PPSM Edwin, dan perwakilan Suporter PPSM, Aremania Magelang, Persitema serta Persikama.
Ketua Supporter Simolodro, Candra, menyampaikan dirinya mewakili dari keluarga besar Simolodro mengucapkan terimakasih kepada para supporter yang telah hadir mengikuti acara doa bersama.
“Semoga doa kita dari sesama supporter malam ini dapat dikabulkan Allah Subhanahu Wa Taala,” ungkapnya.
Setelah bacaan Tahlil dan ramah-tamah dilanjutkan diskusi oleh para peserta yang hadir. Pengasuh Ponpes Salaf API Tegalrejo K.H. Yusuf Chudlori, menyatakan ikut berbelasungkawa atas kejadian di Kanjuruhan.
“Pada malam hari ini kita laksanakan doa bersama. Semoga diampuni dosa dosanya dan diterima semua amal kebaikannya. Harapannya peristiwa Kanjuruhan merupakan kejadian terakhir di dunia persepakbolaan di negara Indonesia,” tuturnya.
Sepakbola dan supporter tidak bisa dipisahkan, lanjut Gus Yusuf, maka dia mengajak berembuk. Berharap ke depannya kejadian seperti di Kanjuruhan itu tidak terulang. Apa yang bisa sumbangkan kepada persepakbolaan khususnya di Kota dan Kabupaten Magelang perlu dimusyawarahkan.
“Saya memfasilitasi, silakan berembuk bagaimana para supporter dapat guyub rukun, dan para suporter dapat nyaman dalam menikmati pertandingan sepak bola,” lanjutnya.
Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menuturkan dirinya merasa bersyukur dapat hadir dan ikut berdoa bersama serta berembuk bagaimana persepakbolaan Magelang Raya ke depan. Pihaknya juga turut bersedih atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
“Maka dari itu kami ikut berbelasungkawa kepada korban dan keluarga korban. Semoga amal kebaikannya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Taala. Terimakasih kami telah diundang dalam acara malam hari ini, semoga ke depan sepak bola menjadi hiburan bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Kapolres berpesan kepada para supporter, pemerintah telah membentuk Tim Investigasi mencari fakta kejadian yang sebenarnya di Stadion Kanjuruhan. Laporan Tim Investigasi tersebut diminta sesegera mungkin laporannya kepada Presiden.
“Berdasarkan informasi, Pertandingan Liga 1, 2 dan 3 sementara dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Dengan kejadian ini semoga menjadi momen untuk mempererat antar supporter. Serta menjalin persatuan dan kesatuan sebagaimana Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.
Di akhir diskusi, Gus Yusuf mengatakan, dari semua pembicaraan dalam diskusi disimpulkan, para supporter akan bersikap lebih damai, kompak dan sanggup menjaga keamanan. Kemudian dari pihak Kepolisian juga akan berbenah dan evaluasi pasca kejadian di Stadion Kanjuruhan.
“Semoga ke depan dalam pertandingan lebih mengedepankan pengamanan dan setiap pertandingan itu pasti ada yang menang juga ada yang kalah. Kepada para pengurus supporter wajib mengetahui data anggotanya. Sehingga apabila ada pemicu kerusuhan dari supporter mudah untuk mengevaluasi serta mempertanggungjawabkannya. Dalam persepakbolaan khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang saya tetap akan memberikan support demi kemajuan persepakbolaan kita,” tegas K.H. Yusuf Chudlori. (Iwan)