BREBES JATENG, Suara Jelata – Dalam rangka halal bihalal dan Milad ke 12, Paguyuban Ikatan Rantau Rancawuluh (IKRAR) di Momen lebaran 1444 H tahun 2023, mengadakan kegiatan rutinan yaitu pengajian halal bihalal dan Istighotsah dengan tema Rancawuluh Bersholawat.
Acara yang diprakarsai oleh paguyuban ikatan pemuda rantau Rancawuluh tersebut berlangsung mulai pukul 20:30 sampai dengan selesai, bertempat di jalan H.Khasan Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Sabtu (28/4/2023).
Diketahui, Paguyuban IKRAR jabodetabek (ikatan perantau rancawuluh) berdiri pada tahun 2012 dan didirikan oleh sebagian senior-senior perantau warga desa Rancawuluh yang ada di wilayah Jabodetabek, diantaranya Ustadz selamet Riadin, Mas Aji, M Taqwa, Mustadi, Ahmad Talhis, Wakri dan masih banyak lagi yang lainnya.
Salah satu pembina IKRAR ustadz Muhyi Assudhur,M.Pd mengatakan, bahwa adanya kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali Silaturrahmi.
“Selain itu juga untuk menyatukan serta merajut tali persatuan para perantau warga desa Rancawuluh yang ada di jabodetabek,” katanya.
Adapun, menurutnya, masa pergantian kepengurusan paguyuban IKRAR berlangsung selama kurun waktu 3 tahun sekali, dan pada tahun ini 2023 sudah mengalami 3 periode pergantian kepengurusan.
“Sementara yang pernah duduk sebagai pengurus atau ketua paguyuban IKRAR diantaranya, Ahmad Mughofir, Iwan Hidayat, Ahmad Nawawi. Dan ketua paguyuban ikrar saat ini di pimpin oleh ustadz Nur Ahmad.”jelasnya.
Kegiatan yang di adakan oleh paguyuban IKRAR adalah kegiatan yang bersifat dan mengandung nilai-nilai positif yang memberikan motifasi dan semangat serta manfaat para warga perantau.
Dalam Kegiatan paguyuban IKRAR yang sudah berjalan dan berlangsung setiap bulannya yaitu :
- Istighotsah
-
Maulid nabi
-
Pembacaan yasin
Dzikir dan tahlil
- Ceramah agama
-
Ditutup dengan do’a
bersama dan ramah tamah.
Kegiatan bulanan bergilir dari mulai wilayah Bekasi, Jakarta, Tangerang bahkan di Bogor.
Anggota paguyuban IKRAR bukan hanya berasal dari penduduk warga Rancawuluh saja, akan tetapi warga Daerah lain pun ada yang ikut bergabung di dalamnya.
Diantaranya dari Jakarta, Pemalang, Bumiayu dan masih banyak lagi warga perantau yang dari Daerah lain juga ikut bergabung dengan kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh paguyuban IKRAR.
Pembina IKRAR, Muhsy Assudhur menyampaikan bahwa, kegiatan IKRAR ini tidak kalah dengan paguyuban – paguyuban yang lainnya, untuk memeriahkan kegiatan-kegiatan bulanan maupun tahunan.
“Paguyuban IKRAR pun mempunyai alat musik islami yakni hadroh, yang dibentuk grup hadroh dengan nama Hadroh Paguyuban IKRAR. Hadroh yang dimiliki oleh paguyuban IKRAR bukan hanya tampil dikegiatan-kegiatan khusus paguyuban IKRAR saja, terkadang juga tampil di luar kegiatan IKRAR saat mendapat undangan,” ujarnya.
Selain kegiatan rutin bulanan, lanjutnya, Paguyuban IKRAR pun mempunyai agenda rutin tahunan yakni acara Maulid Nabi Muhammad Saw dan Halal biHalal.
“Kegiatan halal bihalal itu sering diadakan di wilayah perantauan, tapi terkadang di wilayah di mana perantau itu berasal yakni Rancawuluh, dengan bertujuan agar saling memberikan manfa’at bukan hanya di tempat perantauan saja tapi di Rancawuluh pun ikut memberikan manfaat,” jelasnya.
Adapun kegiatan halal bihalal yang dilaksanakan di desa Rancawuluh tahun ini dengan mengambil tema Rancawuluh Bersholawat bersama Babul Musthofa (BBM) yang berasal dari kota Pekalongan mendapat dukungan penuh dari warga dan kepala Desa Rancawuluh yakni Iksan.
Dikatakannya, dukungan penuh pun datang dari jajaran Polsek dan Koramil kecamatan Bulakamba kabupaten Brebes, serta BM Banser Satkorkel Desa Rancawuluh dan Linmas turut andil untuk memberikan pengamanan jalannya acara halal bihalal tersebut, agar acara kegiatan berjalan dengan lancar,aman dan nyaman.
“Beberapa tahun yang lalu paguyuban IKRAR juga pernah memberikan bantuan kepada sebagian Musholla-Mushola yang ada di Desa Rancawuluh berupa sebagian bangunan fisik,” paparnya.
Selaku pembina paguyuban IKRAR jabodetabek, ia berharap agar anggota IKRAR selalu kompak dan solid guyub rukun dan terus selalu bergerak untuk memberikan manfa’at kepada masyarakat agama nusa dan bangsa.
“Khoerunnas anfa’uhum linnas” Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfar bagi orang lain,” tutup Ustadz. Muhyi Asshudur. (Olam)