KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Perubahan bentuk Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha Ternate menjadi Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara berlangsung pagi tadi, Senin (24/07/2023) di kampus setempat. Acara tersebut ditandai dengan Agenda penyerahan SK Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudristekdikti) tentang hal itu.
Sebelumnya SK Mendikbudristekdikti Nomor 531/E/O/2023, Tanggal 16 Juni 2023 tersebut telah ditandatangani oleh Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi di Jakarta.
Acara penyerahan SK dilakukan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara, Dr. Drs. Jantje E. Lekatompessy, S.E.,M.Si, AK.CA kepada Ketua Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia Maluku Utara Indonesia, Dr. dr. Nia Kurnia, M.Kes.
Kepada awak media, Kepala LL Dikti Wilayah XII, Dr. Drs Jantje E. Lekatompessy mengatakan, proses perubahan bentuk sebuah lembaga pendidikan tinggi tidaklah semudah yang dibayangkan. Prosesnya membutuhkan kerja keras, baik dari Yayasan, pihak Pengelola Perguruan Tinggi dalam hal ini rektor, dekan, ketua-ketua jurusan, ketua-ketua prodi, dosen, tenaga tendik termasuk mahasiswanya.
“ISDIK Kie Raha Maluku Utara telah melakukan semua proses tersebut dan telah pula memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Dengan demikian melalui SK Kemendikbudristekdikti, jelas-jelas ini merupakan pembuktian secara legal formal bahwa ISDIK adalah Lembaga PerguruanTtinggi yang resmi terdaftar di Kemendikbudristekdikti,” terangnya, Senin (24/07/2023 ),
Hal penting yang perlu dilakukan oleh Pengelola Perguruan Tinggi adalah secepatnya melakukan migrasi data. Sekaligus memastikan semua data output lulusan sebelumnya bisa ter-cover di Pangkalan Data.
Selain itu, Kepala LL Dikti ini mengungkapkan, dalam progres dua tahun setelah dibuka, proses akreditasi harus dilakukan. Ini kaitannya dengan dibukanya 3 Prodi baru yakni Sains, Biomedis, Administrasi Kesehatan dan Gizi.
Jantje berharap, dengan kolaborasi kerjasama yang terjalin baik, ISDIK ke depannya bisa meraih predikat “Kampus Unggul” atau predikat “baik sekali”.
“Untuk menjadi unggul itu butuh proses, dosen-dosennya harus intens menulis dan mempublikasi karyanya di jurnal bereputasi internasional. Mahasiswanya harus giat pada kegiatan akademik di tingkat lokal maupun nasional. Kepemilikan ruang belajar yang representatif termasuk sarana penunjang seperti laboratorium juga penting,” tandas Jantje.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Maluku Utara Indonesia, Dr. dr. Nia Kurnia, M.Kes, mengungkapkan, terkait perubahan bentuk STKIP menjadi ISDIK, sebelumnya pihak Yayasan telah melalui sebuah fase kerja keras, kerja cerdas kurang lebih setahun lamanya.
“Proses usulannya di awal tahun 2022. Visitasi LL Dikti di bulan Juli 2022. Kemudian tepat di tanggal 16 Juni 2023 diterbitkan SK Mendikbudristekdikti tentang Perubahan Bentuk. Proses hingga hasilnya ini, alhamdulillah tidak membutuhkan waktu yang lama,” ujar dr. Nia
Terkait 3 Prodi baru yang dibuka, Nia menyebutkan, sebelumnya yayasan telah melakukan analisis kebutuhan pendidikan tinggi di zona Maluku Utara. Hasil analisisnya, Prodi Kesehatan lebih diminati oleh masyarakat. Data ini pulalah yang menjadi basic thinking yayasan mengajukan permohonan perubahan bentuk sekaligus membuka Prodi baru. (Ateng)
