BREBES JATENG, Suara Jelata – Kabupaten Brebes masuk dalam daftar 10 daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Tengah. Adapun sejumlah indikator yang membuat kemiskinan ekstrem di kabupaten tersebut, seperti pengangguran, lapangan kerja, sumber listrik dan air bersih, rumah tidak layak huni hingga tingginya kasus stunting. Belum lagi Indeks Pembangunan Manusia IPM yang rendah (67,03 Tahun 2022) ada beberapa indikator yang menjadi penilaian IPM.
Masing-masing usia harapan hdup Saat Lahir, harapan Lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per Kapita. Dari beberapa indikator itu, harapan lama sekolah, dan rata-rata Lama Sekolah tidak mencapai target, memperparah kondisi Kabupaten Brebes ditambah lagi kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah di banyak ruas jalan. Dan inilah bentuk keresahan masyarakat Brebes.
Demikian disampaikan Azmi Majid pada acara Silaturahmi dan Penguatan Masyarakat Perubahan Kabupaten, Kamis (27/7/2023) di Pulosari Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
“Kondisi Jawa Tengah dan Brebes hampir sama, jika Jawa Tengah selalu nomer bud (red nomer buncit) dibandingkan dengan provinsi lain, demikian juga Brebes jika dibandingkan dengan 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah,” kata Azmi.
Menurutnya, Pemerintah Jawa Tengah dan Brebes lah yang paling bertanggung jawab hampir 20 tahun kondisi seperti ini. Dan hal Ini wajib dirubah dengan bersama-sama bangkit bergerak untuk Brebes dan Jawa Tengah lebih baik.
“Kami mengundang dan alhamdulillah hadir semua perwakilan masyarakat perubahan Kabupaten Brebes, Parpol Koalisi Perubahan untuk Persatuan,tokoh agama, tokoh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang tokoh agama Brebes, KH Ghofar Ismail menyitir pernyataan Gus Baha yang menyatakan, orang baik bisa membeli kebenaran daripada kekuasaan dholim yang menjadi pemimpin. Orang -orang baik wajib mendukung orang baik menjadi pemimpin.
Dari perwakilan Parpol, Ketua DPD PKS Kabupaten Brebes, Abudullah Syafa’at mengatakan, Kabupaten Brebes yang sangat luas, dengan 17 kecamatan dan 297 desa kelurahan dengan kurang lebih jumlah pemilih lebih dari 1,5 juta merupakan kekuatan besar untuk perubahan Brebes dan Jawa Tengah bahkan Indonesia.
“Oleh karena itu perlu komitmen serius masyarakat untuk gotong royong, cawe-cawe tanggung jawab, jangan tukar suara hanya dengan sekantong mie instan.
Saya sangat apresiasi positif mas Azmi mengundang kami semua, dan harapan saya bukan kali ini saja, semoga nanti membuat ruang-ruang diskusi lebih besar lagi,” katanya.
Dari Partai Nasdem Brebes diwakili sekretaris Slamet Mudofir, menegaskan Nasdem tetap teguh pada jalan restorasi Indonesia dan mendukung penuh masyarakat perubahan Brebes.
Turut menyampaikan, Ketua Petani Nasdem Jawa Tengah, Fauzi Bayu menyatakan bahwa giat Hari Tani 2023 nanti pada tanggal 24 September semoga bisa dilaksanakan di Brebes.
Sementara, pengurus Partai Ummat, Mustofa menegaskan, pihaknya sebagai partai baru sudah berkomitmen mendukung perubahan dengan menetapkan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 nanti.
Acara diakhiri dengan do’a dengan harapan perubahan Indonesia lebih baik dan komitmen bersama menjaga kondusifitas daerah Brebes, kesolidan masyarakat perubahan, relawan Anies Baswedan, parpol dan masyarakat luas. (Olam)